Sistem Informasi Manajemen (SIM)

 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

oleh : Albertus Suyoto, S. SIP.

A. Pendahuluan

 1.  Latar Belakang

Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan

terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan

keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling akurat dan terkini yang dapat

digunakannya dalam proses pengambilan keputusan.Materi kuliah SIM

Meningkatnya penggunaan teknologi informasi, khususnya internet, telah

membawa setiap orang dapat melaksanakan berbagai aktivitas dengan

lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu. Setiap organisasi dapat

memanfaatkan internet dan jaringan teknologi informasi untuk

menjalankan berbagai aktivitasnya secara elektronis seperti terlihat pada

Sebagai tambahan, juga dibahas mengenai dampak atau pengaruh etika

dan sosial dari sistem informasi.

2.  Pengertian Sistem Informasi

 

1.Dalam suatu pemahaman yang sederhana Sistem informasi dapat

   didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang   

   menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan

   yang serupa.

 

2. SIM juga dapat didefinikasn; sebagai jaringan prosedur pengolahan data yang dikembangkan dalam suatu sistem (teritegrasi) dengan maksud memberikan informasi yang  bersifat intern maupun eksteran kepada manajemen untuk mengambil keputusan

3. Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”

Para pemakai biasanya tergabung dalam suatu entitas organisasi formal,

seperti Departemen atau Lembaga suatu Instansi Pemerintahan yang

dapat dijabarkan menjadi Direktorat, Bidang, Bagian sampai pada unit

terkecil dibawahnya. Informasi menjelaskan mengenai organisasi atau

salah satu sistem utamanya mengenai apa yang telah terjadi di masa lalu,

apa yang sedang terjadi sekarang dan apa yang mungkin akan terjadi

dimasa yang akan datang tentang organisasi tersebut.

Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang,

tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar

organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah

diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan faktafakta yang mewakili suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadi atau ada di dalam atau di lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapat langsung digunakan untuk pengambilan keputusan, melainkan harus

diolah lebih dahulu agar dapat dipahami, lalu dimanfaatkan dalam

pengambilan keputusan.

Informasi harus dikelola dengan baik dan memadai agar memberikan

manfaat yang maksimal.

Penerapan sistem informasi di dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk memberikan dukungan informasi yang dibutuhkan, khususnya oleh para pengguna informasi dari berbagai tingkatan manajemen. Sistem informasi yang digunakan oleh para pengguna dari berbagai tingkatan manajemen ini biasa disebut sebagai: Sistem Informasi Manajemen.

 

Sistem informasi mengandung tiga aktivitas dasar di dalamnya, yaitu:

– aktivitas masukan (input),

– pemrosesan (processing),

– keluaran (output).

Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan informasi yang dibutuhkan

organisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian operasi, analisis

permasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.

Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah (raw data), baik yang diperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar organisasi.

Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk

yang lebih memiliki arti.

Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk mentransfer informasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitasaktivitas yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkan umpan balik (feedback), yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan di tahap input berikutnya.

Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada sistem

informasi berbasis komputer (computer-based information system).

Harapan yang ingin diperoleh di sini adalah bahwa dengan penggunaan

teknologi informasi atau sistem informasi berbasis komputer, informasi

yang dihasilkan dapat lebih akurat, berkualitas, dan tepat waktu,

sehingga pengambilan keputusan dapat lebih efektif dan efisien.

Meskipun sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi

komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti,

ada perbedaan yang cukup tajam antara komputer dan program komputer, di satu sisi dengan sistem informasi di sisi lainnya. Komputer dan

perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi teknis, alat,

dan material dari sistem informasi modern. Komputer dapat dipakai

sebagai alat untuk menyimpan dan memproses informasi.

Program komputer atau perangkat lunak komputer merupakan seperangkat

instruksi operasi yang mengarahkan dan mengendalikan pemrosesan

informasi.

3. Perkembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM)

 

Sesungguhnya, konsep sistem informasi telah ada sebelum munculnya

komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20, pada masa itu masih

digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada aplikasi

akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi akuntansi.

Namun demikian para pengguna – khususnya dilingkungan perusahaan –

masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer.

Aplikasi akuntansi yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan data elektronik (PDE).

  • • Dalam tahun 1964, komputer generasi baru memperkenalkan prosesor

baru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan kemampuan

pemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasi

komputer tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sistem

informasi manajemen dengan tujuan utama yaitu aplikasi komputer

adalah untuk menghasilkan informasi bagi manajemen. Ketika itu

mulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi kesenjangan

akan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.

Konsep SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapa

perusahaan dan institusi pemerintah dengan skala besar seperti

Departemen Keuangan khususnya untuk menangani pengelolaan

anggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.

Namun demikian, para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awal

menyadari bahwa penghalang terbesar justru datang dari para lapisan

manajemen tingkat menengah – atas.

Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan banyak organisasi

mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya beberapa

hambatan, misalnya:

  • • kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
  • • kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis

dan peran manajemen,

  • • relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
  • • terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapat

membangun sistem informasi secara lengkap sehingga dapat

mendukung semua lapisan manajer.

Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen

dari Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep

baru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support

Systems – DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi yang

ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau

keputusan yang harus dibuat oleh manajer.

Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu

Otomatisasi Kantor (office automation – OA), yang memberikan

fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas para

manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.

Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial

Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa

diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak manusia.

Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert

Systems (ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai

spesialis dalam area tertentu.

Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI

merupakan aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakan

komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk pemecahan

masalah dan pengambilan keputusan.

 

 

4. Perhatian terhadap Manajemen lnformasi

 

Terdapat dua alasan utama mengapa terdapat perhatian yang besar

terhadap manajemen informasi, yaitu meningkatnya kompleksitas

kegiatan organisasi tata kelola pemerintahan dan meningkatnya

kemampuan komputer. Selanjutnya, dengan tersedianya informasi yang

berkualitas, tentunya juga mendorong manajer untuk meningkatkan

kemampuan kompetitif (competitive advantage) organisasi yang

dikelolanya.

Pada masa komputer generasi pertama, komputer hanya disentuh oleh

para spesialis di bidang komputer, sedangkan pengguna lainnya tidak

pernah kontak langsung dengan komputer. Sekarang, hampir setiap

kantor mempunyai paling tidak beberapa desktop/personal computer

PC. Pemakai sistem informasi manajemen pun kini tahu bagaimana

menggunakan komputer dan memandang komputer bukan sebagai sesuatu

yang spesial lagi, tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan seperti halnya

filing cabinet, mesin photocopy atau telepon.

5. Pengguna Sistem Informasi Manajemen

 

Sebagai pengguna sistem informasi manajemen, tingkatan manajemen ini

dapat diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan  yaitu:

1.  Manajer tingkat perencanaan stratejik (strategic planning);

merupakan manajer tingkat atas, seperti para jajaran Menteri, para

eselon I, di mana keputusan-keputusan yang dibuatnya berkenaan

dengan perencanaan stratejik yang meliputi proses evaluasi

lingkungan luar organisasi, penetapan tujuan organisasi, dan

penentuan strategi organisasi.

2..Manajer tingkat pengendalian manajemen (management control);

yang dikenal juga dengan istilah manajer tingkat menengah,

mempunyai tanggung jawab untuk menjabarkan rencana stratejik yang

sudah ditetapkan ke dalam pelaksanaannya dan meyakinkan bahwa

tujuan organisasi akan tercapai. Termasuk dalam kelompok ini

misalnya adalah Pejabat Eselon II, Kepala Kantor Wilayah, Kepala

Dinas, dan Eselon III, Kepala Bagian/Bidang.

 

3. Manajer tingkat pengendalian operasi (operational control)

merupakan manajer tingkat bawah misalnya eselon IV dan V,

bertanggung jawab melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan oleh

manajer tingkat menengah, yang terwujud dalam operasi/kegiatan

organisasi.

6. Tujuan  Mempelajari SIM

 

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

7.  Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen

Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.

11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan

Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:

a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing

b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.

c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup.

Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.

Referensi”

1.  http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id

 

 

 

 

B.     Sejarah Komputer

Sejarah komputer sudah dimulai sejak zaman dahulu kala. Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah Ssuatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik

Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.

Perkembangan computer  periodenya adalah:

1.  Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator Mekanik
2. Komputer Generasi Pertama
3. Komputer Generasi Kedua
4.  Komputer Generasi Ketiga
5.  Komputer Generasi Keempat
6. Komputer Generasi Kelima

1. Alat Hitung Tradisional dan Kalkulator MekanikAbacus

Muncul sekitar 5000 tahun yang lalu di Asia kecil dan masih digunakan di beberapa tempat hingga saat ini dapat dianggap sebagai awal mula mesin komputasi.Alat ini memungkinkan penggunanya untuk melakukan perhitungan menggunakan biji-bijian geser yang diatur pada sebuah rak. Para pedagang di masa itu menggunakan abacus untuk menghitung transaksi perdagangan. Seiring dengan munculnya pensil dan kertas, terutama di Eropa, abacus kehilangan popularitasnya
Setelah hampir 12 abad, muncul penemuan lain dalam hal mesin komputasi. Pada tahun 1642, Blaise Pascal (1623-1662), yang pada waktu itu berumur 18 tahun, menemukan apa yang ia sebut sebagai kalkulator roda numerik (numerical wheel calculator) untuk membantu ayahnya melakukan perhitungan pajak
Kotak persegi kuningan ini yang dinamakan Pascaline, menggunakan delapan roda putar bergerigi untuk menjumlahkan bilangan hingga delapan digit. Alat ini merupakan alat penghitung bilangan berbasis sepuluh. Kelemahan alat ini adalah hanya terbatas untuk melakukan penjumlahan
Tahun 1694, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, Gottfred Wilhem von Leibniz (1646-1716) memperbaiki Pascaline dengan membuat mesin yang dapat mengalikan. Sama seperti pendahulunya, alat mekanik ini bekerja dengan menggunakan roda-roda gerigi. Dengan mempelajari catatan dan gambar-gambar yang dibuat oleh Pascal, Leibniz dapat menyempurnakan alatnya.
Barulah pada tahun 1820, kalkulator mekanik mulai populer. Charles Xavier Thomas de Colmar menemukan mesin yang dapat melakukan empat fungsi aritmatik dasar. Kalkulator mekanik Colmar, arithometer, mempresentasikan pendekatan yang lebih praktis dalam kalkulasi karena alat tersebut dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Dengan kemampuannya, arithometer banyak dipergunakan hingga masa Perang Dunia I. Bersama-sama dengan Pascal dan Leibniz, Colmar membantu membangun era komputasi mekanikal.

Awal mula komputer yang sebenarnya dibentuk oleh seorang profesor matematika Inggris, Charles Babbage (1791-1871). Tahun 1812, Babbage memperhatikan kesesuaian alam antara mesin mekanik dan matematika yaitu mesin mekanik sangat baik dalam mengerjakan tugas yang sama berulangkali tanpa kesalahan; sedang matematika membutuhkan repetisi sederhana dari suatu langkah-langkah tertenu. Masalah tersebut kemudain berkembang hingga menempatkan mesin mekanik sebagai alat untuk menjawab kebutuhan mekanik. Usaha Babbage yang pertama untuk menjawab masalah ini muncul pada tahun 1822 ketika ia mengusulkan suatu mesin untuk melakukanperhitungan persamaan differensial. Mesin tersebut dinamakan Mesin Differensial. Dengan menggunakan tenaga uap, mesin tersebut dapat menyimpan program dan dapat melakukan kalkulasi serta mencetak hasilnya secara otomatis.
Setelah bekerja dengan Mesin Differensial selama sepuluh tahun, Babbage tiba-tiba terinspirasi untuk memulai membuat komputer general-purpose yang pertama, yang disebut Analytical Engine. Asisten Babbage, Augusta Ada King (1815-1842) memiliki peran penting dalam pembuatan mesin ini. Ia membantu merevisi rencana, mencari pendanaan dari pemerintah Inggris, dan mengkomunikasikan spesifikasi Analytical Engine kepada publik. Selain itu, pemahaman Augusta yang baik tentang mesin ini memungkinkannya membuat instruksi untuk dimasukkan ke dalam mesin dan juga membuatnya menjadi programmer wanita yang pertama. Pada tahun 1980, Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamakan sebuah bahasa pemrograman dengan nama ADA sebagai penghormatan kepadanya.Mesin uap Babbage, walaupun tidak pernah selesai dikerjakan, tampak sangat primitif apabila dibandingkan dengan standar masa kini. Bagaimanapun juga, alat tersebut menggambarkan elemen dasar dari sebuah komputer modern dan juga mengungkapkan sebuah konsep penting. Terdiri dari sekitar 50.000 komponen, disain dasar dari Analytical Engine menggunakan kartu-kartu perforasi (berlubang-lubang) yang berisi instruksi operasi bagi mesin tersebut.

Pada 1889, Herman Hollerith (1860-1929) juga menerapkan prinsip kartu perforasi untuk melakukan penghitungan. Tugas pertamanya adalah menemukan cara yang lebih cepat untuk melakukan perhitungan bagi Biro Sensus Amerika Serikat. Sensus sebelumnya yang dilakukan di tahun 1880 membutuhkan waktu tujuh tahun untuk menyelesaikan perhitungan. Dengan berkembangnya populasi, Biro tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan waktu sepuluh tahun untuk menyelesaikan perhitungan sensus.

Hollerith menggunakan kartu perforasi untuk memasukkan data sensus yang kemudian diolah oleh alat tersebut secara mekanik. Sebuah kartu dapat menyimpan hingga 80 variabel. Dengan menggunakan alat tersebut, hasil sensus dapat diselesaikan dalam waktu enam minggu. Selain memiliki keuntungan dalam bidang kecepatan, kartu tersebut berfungsi sebagai media penyimpan data. Tingkat kesalahan perhitungan juga dapat ditekan secara drastis. Hollerith kemudian mengembangkan alat tersebut dan menjualnya ke masyarakat luas. Ia mendirikan Tabulating Machine Company pada tahun 1896 yang kemudian menjadi International Business Machine (1924) setelah mengalami beberapa kali merger. Perusahaan lain seperti Remington Rand and Burroghs juga memproduksi alat pembaca kartu perforasi untuk usaha bisnis. Kartu perforasi digunakan oleh kalangan bisnis dn pemerintahan untuk permrosesan data hingga tahun 1960.

Pada masa berikutnya, beberapa insinyur membuat penemuan baru lainnya. Vannevar Bush (18901974) membuat sebuah kalkulator untuk menyelesaikan persamaan differensial di tahun 1931. Mesin tersebut dapat menyelesaikan persamaan differensial kompleks yang selama ini dianggap rumit oleh kalangan akademisi. Mesin tersebut sangat besar dan berat karena ratusan gerigi dan poros yang dibutuhkan untuk melakukan perhitungan. Pada tahun 1903, John V. Atanasoff dan Clifford Berry mencoba membuat komputer elektrik yang menerapkan aljabar Boolean pada sirkuit elektrik. Pendekatan ini didasarkan pada hasil kerja George Boole (1815-1864) berupa sistem biner aljabar, yang menyatakan bahwa setiap persamaan matematik dapat dinyatakan sebagai benar atau salah. Dengan mengaplikasikan kondisi benar-salah ke dalam sirkuit listrik dalam bentuk terhubung-terputus, Atanasoff dan Berry membuat komputer elektrik pertama di tahun 1940. Namun proyek mereka terhenti karena kehilangan sumber pendanaan.

2. Komputer Generasi Pertama

Dengan terjadinya Perang Dunia Kedua, negara-negara yang terlibat dalam perang tersebut berusaha mengembangkan komputer untuk mengeksploitasi potensi strategis yang dimiliki komputer. Hal ini meningkatkan pendanaan pengembangan komputer serta mempercepat kemajuan teknik komputer. Pada tahun 1941, Konrad Zuse, seorang insinyur Jerman membangun sebuah komputer Z3, untuk mendisain pesawat terbang dan peluru kendali.

Pihak sekutu juga membuat kemajuan lain dalam pengembangan kekuatan komputer. Tahun 1943, pihak Inggris menyelesaikan komputer pemecah kode rahasia yang dinamakan Colossus untuk memecahkan kode-rahasia yang digunakan Jerman. Dampak pembuatan Colossus tidak terlalu mempengaruhi perkembangan industri komputer dikarenakan dua alasan. Pertama, colossus bukan merupakan komputer serbaguna general-purpose computer), ia hanya didisain untuk memecahkan kode rahasia. Kedua, keberadaan mesin ini dijaga kerahasiaannya hingga satu dekade setelah perang berakhir.

Usaha yang dilakukan oleh pihak Amerika pada saat itu menghasilkan suatu kemajuan lain. Howard H. Aiken (1900-1973), seorang insinyur Harvard yang bekerja dengan IBM, berhasil memproduksi kalkulator elektronik untuk US Navy. Kalkulator tersebut berukuran panjang setengah lapangan bola kaki dan memiliki rentang kabel sepanjang 500 mil. The Harvd-IBM Automatic Sequence Controlled Calculator, atau Mark I, merupakan komputer relai elektronik. Ia menggunakan sinyal elektromagnetik untuk menggerakkan komponen mekanik. Mesin tersebut beropreasi dengan lambat (ia membutuhkan 3-5 detik untuk setiap perhitungan) dan tidak fleksibel (urutan kalkulasi tidak dapat diubah). Kalkulator tersebut dapat melakukan perhitungan aritmatik dasar dan persamaan yang lebih kompleks.

Perkembangan komputer lain pada masa ini adalah Electronic Numerical Integrator and Computer (ENIAC), yang dibuat oleh kerjasama antara pemerintah Amerika Serikat dan University of Pennsylvania. Terdiri dari 18.000 tabung vakum, 70.000 resistor, dan 5 juta titik solder, komputer tersebut merupakan mesin yang sangat besar yang mengkonsumsi daya sebesar 160kW. Komputer ini dirancang oleh John Presper Eckert (1919-1995) dan John W. Mauchly (1907-1980), ENIAC merupakan komputer serbaguna (general purpose computer) yang bekerja 1000 kali lebih cepat dibandingkan Mark I.Pada pertengahan 1940-an, John von Neumann (1903-1957) bergabung dengan tim University of Pennsylvania dalam usha membangun konsep desin komputer yang hingga 40 tahun mendatang masih dipakai dalam teknik komputer.

Von Neumann mendesain Electronic Discrete Variable Automatic Computer(EDVAC) pada tahun 1945 dengan sebuah memori untuk menampung baik program ataupun data. Teknik ini memungkinkan komputer untuk berhenti pada suatu saat dan kemudian melanjutkan pekerjaannya kembali. Kunci utama arsitektur von Neumann adalah unit pemrosesan sentral (CPU), yang memungkinkan seluruh fungsi komputer untuk dikoordinasikan melalui satu sumber tunggal. Tahun 1951, UNIVAC I (Universal Automatic Computer I) yang dibuat oleh Remington Rand, menjadi komputer komersial pertama yang memanfaatkan model arsitektur von Neumann tersebut. Baik Badan Sensus Amerika Serikat dan General Electric memiliki UNIVAC. Salah satu hasil mengesankan yang dicapai oleh UNIVAC dalah keberhasilannya dalam memprediksi kemenangan Dwilight D. Eisenhower dalam pemilihan presiden tahun 1952.

Komputer Generasi pertama dikarakteristik dengan fakta bahwa instruksi operasi dibuat secara spesifik untuk suatu tugas tertentu. Setiap komputer memiliki program kode-biner yang berbeda yang disebut “bahasa mesin” (machine language). Hal ini menyebabkan komputer sulit untuk diprogram dan membatasi kecepatannya. Ciri lain komputer generasi pertama adalah penggunaan tube vakum (yang membuat komputer pada masa tersebut berukuran sangat besar) dan silinder magnetik untuk penyimpanan data

3. Komputer Generasi kedua.

Pada tahun 1948, penemuan transistor sangat mempengaruhi perkembangan komputer. Transistor menggantikan tube vakum di televisi, radio, dan komputer. Akibatnya, ukuran mesin-mesin elektrik berkurang drastis. Transistor mulai digunakan di dalam komputer mulai pada tahun 1956. Penemuan lain yang berupa pengembangan memori inti-magnetik membantu pengembangan komputer generasi kedua yang lebih kecil, lebih cepat, lebih dapat diandalkan, dan lebih hemat energi dibanding para pendahulunya. Mesin pertama yang memanfaatkan teknologi baru ini adalah superkomputer. IBM membuat superkomputer bernama Stretch, dan Sprery-Rand membuat komputer bernama LARC. Komputer-komputer ini, yang dikembangkan untuk laboratorium energi atom, dapat menangani sejumlah besar data, sebuah kemampuan yang sangat dibutuhkan oleh peneliti atom. Mesin tersebut sangat mahal dan cenderung terlalu kompleks untuk kebutuhan komputasi bisnis, sehingga membatasi kepopulerannya. Hanya ada dua LARC yang pernah dipasang dan digunakan: satu di Lawrence Radiation Labs di Livermore, California, dan yang lainnya di US Navy Research and Development Center di Washington D.C. Komputer generasi kedua menggantikan bahasa mesin dengan bahasa assembly. Bahasa assembly adalah bahasa yang menggunakan singkatan-singkatan untuk menggantikan kode biner.

Pada awal 1960-an, mulai bermunculan komputer generasi kedua yang sukses di bidang bisnis, di universitas, dan di pemerintahan. Komputer-komputer generasi kedua ini merupakan komputer yang sepenuhnya menggunakan transistor. Mereka juga memiliki komponen-komponen yang dapat diasosiasikan dengan komputer pada saat ini: printer, penyimpanan dalam disket, memory, sistem operasi, dan program. Salah satu contoh penting komputer pada masa ini adalah IBM 1401 yang diterima secara luas di kalangan industri. Pada tahun 1965, hampir seluruh bisnis-bisnis besar menggunakan komputer generasi kedua untuk memproses informasi keuangan.

Program yang tersimpan di dalam komputer dan bahasa pemrograman yang ada di dalamnya memberikan fleksibilitas kepada komputer. Fleksibilitas ini meningkatkan kinerja dengan harga yang pantas bagi penggunaan bisnis. Dengan konsep ini, komputer dapat mencetak faktur pembelian konsumen dan kemudian menjalankan desain produk atau menghitung daftar gaji. Beberapa bahasa pemrograman mulai bermunculan pada saat itu. Bahasa pemrograman Common Business-Oriented Language (COBOL) dan Formula Translator (FORTRAN) mulai umum digunakan. Bahasa pemrograman ini menggantikan kode mesin yang rumit dengan kata-kata, kalimat, dan formula matematika yang lebih mudah dipahami oleh manusia. Hal ini memudahkan seseorang untuk memprogram dan mengatur komputer. Berbagai macam karir baru bermunculan (programmer, analyst, dan ahli sistem komputer). Industri piranti lunak juga mulai bermunculan dan berkembang pada masa komputer generasi kedua ini.

4. Komputer Generasi Ketiga
Walaupun transistor dalam banyak hal mengungguli tube vakum, namun transistor menghasilkan panas yang cukup besar, yang dapat berpotensi merusak bagian-bagian internal komputer. Batu kuarsa (quartz rock) menghilangkan masalah ini. Jack Kilby, seorang insinyur di Texas Instrument, mengembangkan sirkuit terintegrasi (IC: integrated circuit) di tahun 1958. IC mengkombinasikan tiga komponen elektronik dalam sebuah piringan silikon kecil yang terbuat dari pasir kuarsa. Para ilmuwan kemudian berhasil memasukkan lebih banyak komponen-komponen ke dalam suatu chip tunggal yang disebut semikonduktor. Hasilnya, komputer menjadi semakin kecil karena komponen-komponen dapat dipadatkan dalam chip. Kemajuan komputer generasi ketiga lainnya adalah penggunaan sistem operasi (operating system) yang memungkinkan mesin untuk menjalankan berbagai program yang berbeda secara serentak dengan sebuah program utama yang memonitor dan mengkoordinasi memori komputer.
5. Komputer Generasi kempat

Setelah IC, tujuan pengembangan menjadi lebih jelas yaitu mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektrik. Large Scale Integration (LSI) dapat memuat ratusan komponen dalam sebuah chip. Pada tahun 1980-an, Very Large Scale Integration (VLSI) memuat ribuan komponen dalam sebuah chip tunggal.Ultra-Large Scale Integration (ULSI) meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang sedemikian banyak komponen dalam suatu keping yang berukuran setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer. Hal tersebut juga meningkatkan daya kerja, efisiensi dan kehandalan komputer. Chip Intel 4004 yang dibuat pada tahun 1971 membawa kemajuan pada IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yangsangat kecil. Sebelumnya, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang spesifik. Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diproduksi dan kemudian diprogram untuk memenuhi seluruh kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama kemudian, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan mobil dengan electronic fuel injection dilengkapi dengan mikroprosesor.

Perkembangan yang demikian memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer biasa. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar atau lembaga pemerintah. Pada pertengahan tahun 1970-an, perakit komputer menawarkan produk komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer ini, yang disebut minikomputer, dijual dengan paket piranti lunak yang mudah digunakan oleh kalangan awam. Piranti lunak yang paling populer pada saat itu adalah program word processing dan spreadsheet. Pada awal 1980-an, video game seperti Atari 2600 menarik perhatian konsumen pada komputer rumahan yang lebih canggih dan dapat diprogram.Pada tahun 1981, IBM memperkenalkan penggunaan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. Jumlah PC yang digunakan melonjak dari 2 juta unit di tahun 1981 menjadi 5,5 juta unit di tahun 1982. Sepuluh tahun kemudian, 65 juta PC digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja (desktop computer) menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas (laptop), atau bahkan komputer yang dapat digenggam (palmtop).

IBM PC bersaing dengan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh menjadi terkenal karena mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Macintosh juga mempopulerkan penggunaan piranti mouse.

Pada masa sekarang, kita mengenal perjalanan IBM compatible dengan pemakaian CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium II, Pentium III, Pentium IV (Serial dari CPU buatan Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dsb. Ini semua masuk dalam golongan komputer generasi keempat. Seiring dengan menjamurnya penggunaan komputer di tempat kerja, cara-cara baru untuk menggali potensi terus dikembangkan. Seiring dengan bertambah kuatnya suatu komputer kecil, komputer-komputer tersebut dapat dihubungkan secara bersamaan dalam suatu jaringan untuk saling berbagi memori, piranti lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komputer jaringan memungkinkan komputer tunggal untuk membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan perkabelan langsung (disebut juga local area network, LAN), atau kabel telepon, jaringan ini dapat berkembang menjadi sangat besar.

5. Komputer Generasi Kelima

Mendefinisikan komputer generasi kelima menjadi cukup sulit karena tahap ini masih sangat muda. Contoh imajinatif komputer generasi kelima adalah komputer fiksi HAL9000 dari novel karya Arthur C. Clarke berjudul 2001:Space Odyssey. HAL menampilkan seluruh fungsi yang diinginkan dari sebuah komputer generasi kelima. Dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence), HAL dapat cukup memiliki nalar untuk melakukan percapakan dengan manusia, menggunakan masukan visual, dan belajar dari pengalamannya sendiri.

Walaupun mungkin realisasi HAL9000 masih jauh dari kenyataan, banyak fungsi-fungsi yang dimilikinya sudah terwujud. Beberapa komputer dapat menerima instruksi secara lisan dan mampu meniru nalar manusia. Kemampuan untuk menterjemahkan bahasa asing juga menjadi mungkin. Fasilitas ini tampak sederhan. Namun fasilitas tersebut menjadi jauh lebih rumit dari yang diduga ketika programmer menyadari bahwa pengertian manusia sangat bergantung pada konteks dan pengertian daripada sekedar menterjemahkan kata-kata secara langsung.

Banyak kemajuan di bidang disain komputer dan teknologi semakin memungkinkan pembuatan komputer generasi kelima. Dua kemajuan rekayasa yang terutama adalah kemampuan pemrosesan paralel, yang akan menggantikan model von Neumann. Model von Neumann akan digantikan dengan sistem yang mampu mengkoordinasikan banyak CPU untuk bekerja secara serempak. Kemajuan lain adalah teknologi superkonduktor yang memungkinkan aliran elektrik tanpa ada hambatan apapun, yang nantinya dapat mempercepat kecepatan informasi.

Jepang adalah negara yang terkenal dalam sosialisasi jargon dan proyek komputer generasi kelima. Lembaga ICOT (Institute for new Computer Technology) juga dibentuk untuk merealisasikannya. Banyak kabar yang menyatakan bahwa proyek ini telah gagal, namun beberapa informasi lain bahwa keberhasilan proyek komputer generasi kelima ini akan membawa perubahan baru paradigma komputerisasi di dunia. Kita tunggu informasi mana yang lebih valid dan membuahkan hasil.

Sejarah komputer sudah dimulai sejak zaman dahulu kala. Sejak dahulu kala, proses pengolahan data telah dilakukan oleh manusia. Manusia juga menemukan alat-alat mekanik dan elektronik untuk membantu manusia dalam penghitungan dan pengolahan data supaya bisa mendapatkan hasil lebih cepat. Komputer yang kita temui saat ini adalah Ssuatu evolusi panjang dari penemuan-penemuan manusia sejak dahulu kala berupa alat mekanik maupun elektronik

Saat ini komputer dan piranti pendukungnya telah masuk dalam setiap aspek kehidupan dan pekerjaan. Komputer yang ada sekarang memiliki kemampuan yang lebih dari sekedar perhitungan matematik biasa. Diantaranya adalah sistem komputer di kassa supermarket yang mampu membaca kode barang belanja, sentral telepon yang menangani jutaan panggilan dan komunikasi, jaringan komputer dan internet yang menghubungkan berbagai tempat di dunia.
C. Pengenalan Komputer

Komputer merupakan perangkat elektronik yang beroperasi di bawah perintah pengendali yang disimpan di dalam memory dan diproses dan menghasilkan sebuah informasi. Komputer juga dapat diartikan sebagai alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan.

Komputer pada umumnya berbicara mengenai Monitor, CPU, Mouse dan Keyboard. Namun ada juga komputer portable, yang biasanya disebut Laptop.

Monitor atau sering kita sebut Layar tampilan Komputer. Istilah monitor biasanya digambarkan pada sebuah kotak layar yang dapat menampilkan sesuatu dari komputer. Selain itu pula istilah monitor terkadang digambarkan untuk menilai kemampuan grafis.

Ada banyak cara untuk menggolongkan monitor.  Tetapi cara yang paling sering digunakan adalah dengan melihat kemampuan dari warna yang dihasilkan monitor tersebut. Minitor dapat di bagi menjadi 3 kelas, diantaranya :

  • Monochrome: Monitor Monokrom biasanya menampilkan dua warna, warna background dan satu lagi adalah warna foreground. Warna tersebut adalah warna hitam dan putih, hijau dan hitam dan Kuning dan hitam.
  • Gray-scale : Gray Scale monitor adalah jenis special dari monitor monochrome yang dapat menampilkan bayangan ungu yang berbeda.
  • Color : Monitor Color adalah monitor berwarna yang memiliki 16 hingga 1 juta warna yang berbeda. Monitor berwarna ini terkadang disebut monitor RGB karena monitor tersebut dapat menerima 3 sinyal yang berbeda, Merah (Red), Hijau (Green) dan Biru(Blue).

 

 

 

 

 

      CPU  (Central Processing Unit)

CPU atau Central Processing Unit merupakan salah satu komponen utama dan memegang peranan yang sangat penting dalam sistem komputer. CPU bertugas mengolah data berdasarkan instruksi yang ia peroleh.

Bagian CPU terdiri dari:

  • Unit kontrol bertugas mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi-fungsi operasinya. termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil intruksi-intruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut. Bila ada instruksi untuk perhitungan aritmatika atau perbandingan logika, maka unit kendali akan mengirim instruksi tersebut ke ALU. Hasil dari pengolahan data dibawa oleh unit kendali ke memori utama lagi untuk disimpan, dan pada saatnya akan disajikan ke alat output. Dengan demikian tugas dari unit kendali ini adalah:
    • Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan output.
    • Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
    • Mengambil data dari memori utama (jika diperlukan) untuk diproses.
    • Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja dari ALU.
    • Menyimpan hasil proses ke memori utama.
  • Register merupakan alat penyimpanan kecil yang mempunyai kecepatan akses cukup tinggi, yang digunakan untuk menyimpan data dan/atau instruksi yang sedang diproses. Memori ini bersifat sementara, biasanya di gunakan untuk menyimpan data saat di olah ataupun data untuk pengolahan selanjutnya. Secara analogi, register ini dapat diibaratkan sebagai ingatan di otak bila kita melakukan pengolahan data secara manual, sehingga otak dapat diibaratkan sebagai CPU, yang berisi ingatan-ingatan, satuan kendali yang mengatur seluruh kegiatan tubuh dan mempunyai tempat untuk melakukan perhitungan dan perbandingan logika.
  • ALU unit yang bertugas untuk melakukan operasi aritmetika dan operasi logika berdasar instruksi yang ditentukan. ALU sering di sebut mesin bahasa karena bagian ini ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean yang masing-masing memiliki spesifikasi tugas tersendiri. Tugas utama dari ALU adalah melakukan semua perhitungan aritmatika (matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan semua operasi aritmatika dengan dasar penjumlahan sehingga sirkuit elektronik yang digunakan disebut adder.Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan dari suatu operasi logika sesuai dengan instruksi program. Operasi logika meliputi perbandingan dua operand dengan menggunakan operator logika tertentu, yaitu sama dengan (=), tidak sama dengan (¹ ), kurang dari (<), kurang atau sama dengan (£ ), lebih besar dari (>), dan lebih besar atau sama dengan (³ ).ALU sendiri juga masih terbagi menjadi dua komponen utama, yaitu
  1. arithmetic unit (unit aritmatika), bertugas untuk menangani pengolahan data yang berhubungan dengan perhitungan, dan
  2. boolean logic unit (unit logika boolean), bertugas menangani berbagai operasi logika.
  • CPU Interconnections adalah sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internal CPU, yaitu ALU, unit kontrol dan register-register dan juga dengan bus-bus eksternal CPU yang menghubungkan dengan sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan /keluaran.

FUNGSI CPU

Fungsi utama CPU adalah menjalankan program-program yang disimpan di memori utama dengan cara mengambil instruksi-instruksi dari memori utama dan mengeksekusinya satu persatu sesuai dengan alur perintah. Pekerjaan ini dilakukan dalam dua tahapan yaitu membaca instruksi (fetch) dan melaksanakan instruksi tersebut (execute). Proses membaca dan melaksankan ini dilakukan berulang-ulang sampai semua instruksi yang terdapat di memori utama dijalankan atau komputer dimatikan. Proses ini dikenal juga sebagai siklus fetch-eksekusi.

Saat sebuah program dieksekusi, data mengalir dari RAM ke sebuah unit yang disebut dengan bus, yang menghubungkan antara CPU dengan RAM. Data kemudian didekode dengan menggunakan unit proses yang disebut sebagai pendekoder instruksi yang sanggup menerjemahkan instruksi. Data kemudian berjalan ke unit aritmatika dan logika (ALU) yang melakukan kalkulasi dan perbandingan. Data bisa jadi disimpan sementara oleh ALU dalam sebuah lokasi memori yang disebut dengan register supaya dapat diambil kembali dengan cepat untuk diolah. ALU dapat melakukan operasi-operasi tertentu, meliputi penjumlahan, perkalian, pengurangan, pengujian kondisi terhadap data dalam register, hingga mengirimkan hasil pemrosesannya kembali ke memori fisik, media penyimpan, atau register apabila akan mengolah hasil pemrosesan lagi. Selama proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut dengan penghitung program akan memantau instruksi yang sukses dijalankan supaya instruksi tersebut dapat dieksekusi dengan urutan yang benar dan sesuai.

CARA KERJA CPU

Saat data dan/atau instruksi dimasukkan ke processing-devices, pertama sekali diletakkan di RAM (melalui Input-storage); apabila berbentuk instruksi ditampung oleh Control Unit di Program-storage, namun apabila berbentuk data ditampung di Working-storage). Jika register siap untuk menerima pengerjaan eksekusi, maka Control Unit akan mengambil instruksi dari Program-storage untuk ditampungkan ke Instruction Register, sedangkan alamat memori yang berisikan instruksi tersebut ditampung di Program Counter. Sedangkan data diambil oleh Control Unit dari Working-storage untuk ditampung di General-purpose register (dalam hal ini di Operand-register). Jika berdasar instruksi pengerjaan yang dilakukan adalah arithmatika dan logika, maka ALU akan mengambil alih operasi untuk mengerjakan berdasar instruksi yang ditetapkan. Hasilnya ditampung di Accumulator. Apabila hasil pengolahan telah selesai, maka Control Unit akan mengambil hasil pengolahan di Accumulator untuk ditampung kembali ke Working-storage. Jika pengerjaan keseluruhan telah selesai, maka Control Unit akan menjemput hasil pengolahan dari Working-storage untuk ditampung ke Output-storage. Lalu selanjutnya dari Output-storage, hasil pengolahan akan ditampilkan ke output-devices.

Diagram blok sederhana sebuah CPU

Mouse adalah sebuah alat yang berguna memasukan data ke komputer dan berupa sebuah perintah untuk menggerakan pointer pada komputer.

Keyboard adalah sebuah alat yang berguna memasukan data ke komputer berupa short key, tulisan, huruf, angka maupun simbol.

Cara mengelola informasi di dalam komputer yaitu:
ØInput (Memasukan data)
Ø Process (Data diproses)
Ø Output (Data disampaikan)
Ø Storage (Penyimpanan)
Ø Communication (Komunikasi)

Perangkat Input adalah hardware yang digunakan untuk memasukan data dan instruksi.

Perangkat Output adalah hardware yang digunakan untuk menyampaikan informasi untuk satu atau lebih orang.

Sistem Unit adalah komponen elektronik yang digunakan untuk memproses data.

Komponen utama dalam Motherboard yaitu Memory, Processor, dan VGA.

Media penyimpanan di komputer dapat melalu beberapa alat seperti, Hardisk, Flashdisk, Microchip, CD, DVD maupun Disket.

Keunggulan Komputer adalah bisa untuk menyimpan data, bisa menjadi sarana komunikasi, membuat pekerjaan lebih ringan dan cepat.

Kelemahan Komputer adalah bisa membuat pelanggaran privasi, bisa merusak kesehatan bila terlalu lama di depan komputer, dan juga bisa dibuat untuk hal-hal negatif lainnya.

Dalam media komunikasi melalui komputer, kita juga akan mengenal yang namanya Internet, yang digunakan untuk berbagi informasi, software, aplikasi-aplikasi, maupun data-data tertentu, yang nantinya bisa didapatkan oleh pengguna antar komputer.

World Wide Website (WWW) adalah halaman yang biasanya digunakan sebagai jaringan untuk menghubungkan antar jutaan bisnis, instansi pemerintah, lembaga pendidikan dan individu.

Internet biasanya dipakai para penggunanya untuk berkomunikasi, mencari informasi, berbelanja online, akses bank dan investasi, mencari hiburan, dan juga untuk mendownload data seperti MP3, Movie, dll.

Komputer yang hebat adalah komputer yang mempunyai program dan aplikasi yang terpadu, itu semua tidak lepas dari penciptanya yang biasa disebut Programer.

Programer adalah seseorang yang mengembangkan aplikasi atau sistem perangkat lunak, programer menulis instruksi langsung kepada komputer, sehingga data bisa diolah menjadi sebuah informasi.

Dua jenis komputer yang paling populer yaitu
1.  PC dan biasanya menggunakan sistem operasi Windows.
2.  Apple Macintosh dan biasanya menggunakan sistem operasi Macintosh.

Ada juga komputer versi portable, yang biasa disebut dengan Laptop, biasanya lebih kecil dan mudah dibawa kemana-mana, tetapi memiliki harga yang lebih mahal.

C.   Basis Data

Basis data atau database adalah kumpulan dari item data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu Ada juga yang mendefinisikan basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut

Bahasa basis data

Bahasa basis data terdiri atas

Data Definition Language (DDL), merujuk pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk mendefinisikan objek – objek basis data, seperti membuat sebuah tabel basis data atau indeks primer atau sekunder.

Data Manipulation Language (DML), mengacu pada kumpulan perintah yang dapat digunakan untuk melakukan manipulasi data, seperti penyimpanan data ke suatu tabel, kemudian mengubahnya dan menghapusnya atau hanya sekedar menampilkannya kembali.

Alasan Perlunya Database

  1.  Basis data merupakan salah satu komponen penting dalam system informasi, karena merupakan dasar dalam menyediakan informasi.
  2. Basis data menentukan kualitas informasi : akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
  3. Basis data mengurangi duplikasi data (data redudancy).
  4. Dengan mengaplikasikan basis data hubungan data dapat ditingkatkan.
  5. Basis data dapat mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

Objektif Basis Data

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut

a. Kecepatan dan kemudahan (Speed)

b. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)

c. Keakuratan (Accuracy)

d. Ketersediaan (Avaibility)

e. Kelengkapan (Completeness)

f. Keamanan (Security)

g. Kebersamaan pemakaian (Sharability)

Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari penggunaan tehnologi basis data pada saat sekarang (dunia bisnis).  Berikut ini contoh penggunaan Aplikasi database dalam dunia bisnis :

Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan

Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadualan

Universitas:  Pengelolaan pendaftaran, alumni

Penjualan: Pengelolaan data customer, produk, penjualan

Pabrik:  Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen

Kepegawaian:  Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak

Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa

 

 

 

 

 

Sistem Pemrosesan File

File Nasabah

Nasabah (nonasabah, nama, alamat)

 

File Rekening

Rekening (nonasabah, norek, nama, alamat, saldo)

 

Gambar 1: Sistem pemrosesan file untuk suatu Universitas

Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis,  menggunakan pengelolaan data secara tradisional dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah, yang disebut  juga sistem pemrosesan file. Dimana masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi saja. Perhatikan gambar 1 mengenai suatu universitas yang mempunyai dua sistem yakni sistem yang memproses data mahasiswa dan sistem yang mengelola data mata kuliah.

Kelemahannya dari sistem pemrosesan file ini antara lain :

1.Timbulnya data rangkap (redundancy data ) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency

   data)

Karena file-file dan program aplikasi disusun oleh programmer yang berbeda, sejumlah informasi mungkin memiliki dupliaksi dalam beberapa file. Sebagai contoh nama mata kuliah dan sks dari mahasiswa dapat muncul pada suatu file memiliki record-record mahasiswa dan juga pada suatu file yang terdiri dari record-record mata kuliah. Kerangkapan data seperti ini dapat menyebabkan pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akases yang bertambah. Disamping itu dapat terjadi inkonsistensi data. Misalnya, apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa.

 

2.      Kesukaran dalam Mengakses Data

Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.

3.      Data terisolir (Isolation Data )

Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format –format yang  berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai.

4.      Masalah Pengamanan ( Security Problem )

Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan.

 

5.      Data Dependence

Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.

 

 

Sistem Database

Seiring dengan berjalannya waktu lambat laun sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan karena masih bersifat manual, yang kemudian dikembangkanlah sistem pemrosesan dengan pendekatan database.

     Teller

   Nasabah   ( nonasabah, nama, alamat )

   Rekening  ( nonasabah, norek, saldo )

Gambar 2. Sistem database untuk suatu Bank

Perhatikan gambar 2 di atas. Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni database dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS ( Database Management System ).

Konsep Dasar Basis Data

Data adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka, huruf, symbol,teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Basis Data adalah Sekumpulan data yang terintegrasi yang diorganisasikan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai di dalam suatu organisasi.

DBMS ( Database Management System ) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke database

Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS.

Istilah – Istilah Dasar Basis Data

 

Enterprise

Suatu bentuk organisasi seperti: bank, universitas, rumah sakit, pabrik, dsb.

Data yang disimpan dalai basis data merupakan data operasional dari suatu enterprise.

Contoh data operasional : data keuangan, data mahasiswa, data pasien

Entitas

Suatu obyek yang dapat dibedakan dari lainnya yang dapat diwujudkan dalai basis data.

Contoh Entitas dalam lingkungan bank terdiri dari : Nasabah, Simpanan, Hipotik

Contoh Entitas dalam lingkungan universitas terdiri dari : Mahasiswa, mata kuliah

Kumpulan dari entitas disebut Himpunan Entitas

Contoh : semua nasabah, semua mahasiswa

 

Atribut ( Elemen Data )

Karakteristik dari suatu entitas.

Contoh : Entitas Mahasiswa atributnya terdiri dari Npm, Nama, Alamat, Tanggal lahir.

Nilai Data ( Data Value )

Isi data / informasi yang tercakup dalai setiap elemen data.

Contoh Atribut Nama Mahasiswa dapat berisi Nilai Data : Diana, Sulaeman, Lina

Kunci Elemen Data ( Key Data Element )

Tanda pengenal yang secara unik mengidentifikasikan entitas dari suatu kumpulan entitas.

Contoh Entitas Mahasiswa yang mempunyai atribut-atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir menggunakan Kunci Elemen Data npm.

Record Data

Kumpulan Isi Elemen data yang saling berhubungan.

Contoh : kumpulan atribut npm, nama, alamat, tanggal lahir dari Entitas Mahasiswa berisikan : “10200123”, “Sulaeman”, “Jl. Sirsak 28 Jakarta”, “8 Maret 1983”.

 

Keuntungan Sistem Basis Data

1. Terkontrolnya kerangkapan data

Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.

2.Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data

Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan i   itu berlaku untuk keseluruhan

3. Data dapat dipakai secara bersama (shared)

Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch

maupun on-line) pada saat bersamaan.

4. Dapat diterapkan standarisasi

Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi

data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran

data.

6.      Keamanan data terjamin

DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan

memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (misal : modify, delete, insert,

retrieve)

7.      Terpeliharanya integritas data

Jika kerangkapan data dikontrol dan ke konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi

akurat

8.        Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam setiap aplikasi, struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat

9.      Data independence (kemandirian data)

Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format

data yang sudah ada

Kelemahan Sistem Basis Data

1.                  Memerlukan tenaga spesialis

2.                  Kompleks

3.                  Memerlukan tempat yang besar

4.                  Mahal

Pengguna Basis Data

System Engineer

Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual

Database Administrator (DBA)

Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.

Tugas DBA :

  • Mengontrol DBMS dan software-software
  • Memonitor siapa yang mengakses basis data
  • Mengatur pemakaian basis data
  • Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency

Program Utility yang digunakan oleh DBA  :

o      Loading Routines

Membangun versi utama dari database

o      Reorganization Routines

Mengatur / mengorganisasikan kembali database

o      Journaling Routines

Mencatat semua operasi pemakaian database

o      Recovery Routines

Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan

o      Statistical Analysis Routines

Membantu memonitor kehandalan sistem

Pemakai Akhir

Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dapat dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem :

 

Programmer aplikasi

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan (embedded) dalai program yang ditulis dalai bahasa pemrograman induk (seperti C, pascal, cobol, dll)

 

User Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang telah disediakan oleh suatu DBMS

 

User Umum (End User/Naïve User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable program) yang telah ditulis/disediakan sebelumnya

 

User Khusus (Specialized/Sophisticated User)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus seperti aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra,dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.

 

 

D.    Struktur

1.      Bentuk Database Itu ada 3 (yg gw tahu)  

1.    Hierarchical DataBase
Biasa digunakan untuk jaringan komunikasi data yang berupa hierarchi/tree. Dasar hierarchi Data base berusaha untuk menggambar realita dalam sebuah organisasi kebentuk data komputer.

2.    Network DataBase
Network DB dibuat karena jaringan komunikasi memiliki topology Mesh, shg membutuhkan bentuk ini. Network Data Base memiliki struktur file yang sama, sehingga file yang satu dapat mengetahui / mendapatkan informasi file yang lain dengan benar.

3.    Relational DataBase
Bentuk DB yang paking Fleksibel dan terbuka. Biasanya digunakan pada local saja.

 

2. Struktur Data Base

Integrasi logis file dapat dicapai secara eksplisit atau secara implicit.

  • Hubungan eksplisit
    inverted index dan link field menetapkan hubungan eksplisit antara data yang terintefrasi secara logis dalam file yang sama. Suatu pendekatan untuk menetapkan hubungan eksplisit antara catatan dari beberapa file adalah dengan menyusun catatan-catatan tersebut dalam suatu hirarki. Ini disebut struktur hirarkis. Dalam struktur seperti ini, setiap catatan pada satu tingkat dapat dihubungkan ke berbagai catatan yang setingkat lebih rendah. Catatan yang memiliki anak disebut parent dan anak catatan itu sisebut children.
  • Hubungan implicit
    Pada awal 1970-an Edgar f. Codd dan C.J. Date, keduanya dari IBM tetapi bekerja secara terpisah, mengembangkan statu pendekatan untuk menetapkan hubungan antar catatan yang tidak harus dinyatakan secara eksplisit. Link field khusus tidakperlu disertakan dalam catatan. Pendekatan Codd dan Date dinamai struktur relasional, dan menggunakan hubungan implicit, yaitu hubungan yang dapat dinyatakan secara tidak langsung dari catatan data yang telah ada. Keuntungan utama dari struktur relasional bagi CBIS adalah fleksibelitas yang ditawarkanya dalam rancangan dan penggunaan database. Pemakai dan spesialis informasi dibebeskan dari keharusan mengidentifigasi semua informasi yang diperlukan
    sebelum menciptakan database.

Tipe-tipe Data Base
a. Operational DataBase
DB menyimpan data detail yang dibutuhkan untuk mendukung operasi dari entire organization.
b. Analytical DataBase
Menyimpan data dan information extrated dari operational yang diseleksi dan external DB. Meliputi data dan informasi yang banyak dibutuhkan oleh manajer organisasi dan end user.
c. Data WareHouse
Merupakan pusat data sentral yang ditampilkan dan diintegrasikan sehingga dapat digunakan oleh manajer dan user professional untuk macam-macam analisis bisnis, penelitian pasar dan decision support.
d. Distributed DataBase
e. End User DataBase
Data Base terdiri dari variasi data yang dikembangkan oleh end user pada workstation.
f. HyperMedia DataBase
g. External DataBase

Komponen Data Base :

  1. File data base : memiliki elemen-elemen data yang disimpan dalam salah satu format organisasi file data base.
  2. DBMS : suatu kelompok program software yang mengelola DB, mengontrol akses terhadap DB, menjaga pengamanan DB dan melakukan tugas-tugas lain.
  3. Sistem Antar-Muka Bahasa Induk (A Host Language Interfice system)
    Bagian dari DBMS yang berkomunikasi dengan program aplikasi, menafsirkan intruksi dan bahasa tingkat tinggi aplikasi.
  4. Program Aplikasi
  5. Sebuah sistem Antar muka Bahasa Alami ( A Natural Language Interface system)
    Suatu bahasa pertanyaan (query language) yang memungkinkan pemakai untuk mendapatkan keterangan tentang apa saja yang tersedua pada system komputer.
  6. Kamus Data (data dictionary)
    Pusat penyimpanan infomasi data-data dari DB yang memuat skema DB, yang mana nama dari setiap item dalam DB serta deskripsi dan definisi atribut-atributnya yang merujuk pada data standar.
  7. Terminal Pengaksesan dan pemutakhiran yang online
    Letaknya dapat berdekatan / berjauhan.
  8. Sistem keluaran / pembuat Reportase ( The output system or report Generator)
    Terdiri dari laporan biasa ,dokumen dan laporan khusus.

Kriteria DataBase

  1. Struktur filenya memudahkan untuk mengcutkan suatu record dengan record lainnya.
  2. Penggabungan file secara menyilang dimungkinkan, sehingga record yang sebelumnya bebas karena biasa digabung dan diproses bersama secara otomatis.
  3. File program/datanya bersifat bebas, sehingga memudahkan untuk pemutakhiran dan perawatan DB.
  4. Memilih rumusan bersama (common definition) dalam kaitannya dengan definisi data, format record dan berbagai jenis deskripsi lainnya.
  5. Memiliki DBMS untuk mengelola data.
  6. Kamus Data
  7. Memiliki memori akses langsung yang besar untuk memuat data DBMS.
  8. Memiliki program dan piranti komunikasi yang canggih, yang memungkinkan pengguna untuk mengakses data secara serempak.
  9. Memiliki teknik-teknik penyalinan (back up), penghidupan kembali (restart) dan perolehan kembali (recovery) yang canggih yang dapat merekrontuksi kembali file-file DB jika ada data yang rusak/hilang.
  10. Adanya Query Language.

Manajerial DataBase Meliputi :

  1. System Intelegent
    Untuk perencanaan strategis, baik dalam substansi jumlahnya maupun sifatnya bagi kegiatan manajemen puncak.
  2. Masalah-masalah management khusus
  3. Model Manajemen
  4. Tugas Kunci system informasi

Perangkat lunak data base
Perangkat lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar file, baik eksplisit maupun implicit disebut system manajemen database( datavase management system ) DBMS. IDS dari General Electric adalaj contoh pertamanya dan kemudian diikuti oleh sejumlah usaha serupa dari pemasok perangkat keras dan perangkat lunak lain. Contoh DBMS yang menggunakan struktur hirarkis adalah IMS (Infirmation Management System) dari IBM dan System 2000 dari Intel.

Menciptakan database
Proses menciptakan database mencakup tiga langkah utama, yaitu;
· Menentukan kebutuhan data, meliputi pendekatan berorientasi proses, pendekatan model perusahaan.
· Menjelaskan data, dengan cara system kamus data, data description language.
· Memasukan data

Pengelola database
Seorang spesialis informasi yang bertanggung jawab atas database disebut pengelola database atau DBA. Tugas DBA terbagi dalam empat bidang utama;

  • Perencanaan database, mencakup sama dengan para manajer untuk mendefinisikan skema perusahaan dengan para pemakai untuk mendefinisikan subskema mereka. Selain itu juga perperan penting dalam memilih DBMS.
  • Penerapan database, terdiri dari menciptakan data base yang sesuai dengan DBMS yang dipilih, serta menetapkan dan menegakkan kebijakan dan prosedur penggunaaan database.
  • Operasi database, mencakup menawarkan program pendidikan kepada pemakai datavase dan menyediakan bantuan saat diperlukan.

Keamanan database, meliputi pemantauan kegiatan database dengan menggunakan statistic yang disediakan DBMS. Selain itu juga memastikan bahwa data base tetap aman
DBMS (Data Base Management System)

DBMS: Suatu cara dalam bentuk system yang berguna dalam menyimpan data penggunaan cara yang tepat dapat mempercepat penyimpanan data ,pemrosesan data dan pengambilan data.

Empat hal penting dalam DBMS
a. Query language
b. Security consideration
c. Biaya tidak langsung pemrosesan
d. Kecocokan dengan tipa aplikasi

Elemen-elemen utama dari DBMS ;
· Data description language processor
· Performance statistics processor
· Modul backup/recovery
· Manajer database

Keuntungan DBMS
· Mengurangi pengulangan data
· Mencapai independesi data
· Mengintegrasikan data beberapa file
· Mengambil data dan informasi secara cepat
· Meningkatkan keamanan
· Meningkatkan presentasi kesiapan data (data availability) yang berarti tersedia pada waktu dibutuhkan.
· Mempercepat penyimpanan dan pengambilan data.
· Mempercepat dan mempermudah pemrosesan data
· Mengurangi penyimpanan data yang rangkap
· Mempermudah pemrograman karena lebih fleksibel.

v     Kerugian DBMS
· Kurangnya ahli Data Base
· Biaya pemrosesan data sangat tinggi
· Kebutuhan software dan Hardware yang bertambah
· Penggabungan dan pengamanan data
. Mangikat pemakai untuk memperoleh perangkat lunak yang mahal
· Memperoleh konfigurasi perangkat keras yang besar
· Mempekerjakan dan mempertahankan staf DBA

 

D. Komunikasi Data

 

komunikasi data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet.

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus

berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi diantara komputerkomputer dan piranti-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.

Komunikasi data merupakan baguan vital dari suatu masyarakat informasi karena

sistem ini menyediakan infrastruktur yang memungkinkan komputer-komputer dapat

berkomunikasi satu sama lain.

1.  Komponen Komunikasi Data

  • · Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data
  • · Penerima, adalah piranti yang menerima data
  • · Data, adalah informasi yang akan dipindahkan
  • · Media pengiriman, adalah media atau saluran yang digunakan untuk

mengirimkan data

· Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.

 

2. Perbedaan Sinyal/Isyarat Analog Dengan Digital

   

      2.1 Sinyal Analog

Sinyal analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang yang kontinyu,

yang membawa

 

 

 

 

 

E.     Sistem Informasi Berbasis Data

Bagi kebanyakan orang, istilah sistem menimbulkan gambaran mental tentang komputer dan program. Kenyataanya, istilah ini memiliki makna yang lebih luas.

Tanpa memperhatikan asal usulnya, sebuah sistem memiliki beberapa elemen yang sama. Yaitu Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (commom purpose) (James A. Hall, 2001: 5).

Menurut Mulyadi (1999) didefinisikan sebagai kelompok unsur yang erat berhubungan satu sama lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan Walkinson (1999) menguraikan sistem dengan sebuah kerangka (framework) yang terintegrasi satu atau beberapa tujuan. Sistem akan mengkoordinasikan sumber daya yang diperlukan untuk mengolah memasukkan menjadi keluaran atau hasil.

Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri atas beberapa unsur yang disebut subsistem, yang saling berhubungan dengan yang lain agar suatu sistem dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Hubungan antara subsistem ini berupa komunikasi informasi yang relevan sehingga secara bersama-sama dapat mencapai tujuan sistem.

Tujuan sistem secara keseluruhan dapat tercapai apabila setiap subsistem dapat mencapai tujuan operasionalnya masing-masing.

Informasi adalah data yang diproses lebih jauh sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai “nilai pengaruh” atas tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang 1atau masa yang akan datang (Davis dan Olson,1985).

John Burch dan Gary Grudnitsky (1986) mendefinisikan informasi sebagai berikut: informasi adalah data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan didalam pembuatan keputusan.

Menurut George H. Bodnar (1980): informasi adalah data yang berguna.

Barry E. Cushing (1974): informasi menunjukkan hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna kepada orang yang menerimanya.

Dapat di ambil kesimpulan bahwa informasi adalah:

  1. Data yang diolah
  2. Menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya
  3. Menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata (fact dan entity)
  4. Digunakan untuk pengambilan keputusan Kualitas informasi dapat berpengaruh terhadap kemampuan pengambilan keputusan untuk menggunakan substansi informasi dalam pembuatan keputusan yang tepat. Kualitas informasi meliputi unsur:
    1. Relevan: informasi yang relevan berkaitan dengan sejauh mana informasi dapat membuat perbedaan untuk alternatif pengambilan keputusan.
    2. Akurat: keakuratan informasi berkaitan dengan ketepatan dan keandalan informasi tersebut, sehingga informasi yang akurat berarti bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan pemakai informasi.
    3. Tepat waktu: ketepatan waktu sebuah informasi berhubungan dengan kapan informasi tersebut tersedia.
    4. Ringkas: keringkasan sebuah informasi berarti informasi tersebut sudah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlalu detail.
    5. Kejelasan: informasi yang jelas menunjukkan tingkat kemampuan informasi untuk dapat dimengerti oleh pemakainya.
    6. Dapat diukur (quantify ability): berhubungan dengan konsep pengukuran informasi–informasi yang dapat diukur akan menambah nilai informasi tersebut.
    7. Konsisten: konsistensi sebuah informasi berhubungan dengan kemampuan informasi untuk dibandingkan dengan informasi sejenis dengan waktu yang berbeda.

 

Perubahan-perubahan Akibat Komputerisasi

Dengan diterapkannya sistem komputerisasi pada sebuah sistem , maka akan terjadi beberapa perubahan-perubahan. Kalau penerapan komputer sudah penuh (fully computerized) dan cara manual sudah betul-betul ditinggalkan, maka perubahan-perubahan yang terjadi cukup dramatis, yaitu :

1.      Perubahan Terhadap Struktur Organisasi

Pada perusahaan yang besar, penerapan komputer akan menimbulkan suatu departemen yang baru, yaitu departemen pengolahan data elektronik atau departemen sistem informasi.

Penerapan komputer juga dapat membawa perubahan dari struktur organisasi desentralisasi menjadi sentralisasi. Dengan komputer dan alat-alat komunikasi, maka dapat dilakukan pengiriman data dari satu tempat ke tempat yang lainnya, sehingga data dapat dipusatkan di satu tempat untuk diolah.

2.      Perubahan Terhadap Simpanan Data

Pada sistem manual data dicatat di jurnal dan ledger (buku besar dan buku pembantu). Pada sistem komputer, data disimpan di file dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin (machine readable form) seperti misalnya disk magnetik atau pita magnetik dan tidak terbaca oleh mata manusia biasa.

3.      Perubahan Pemrosesan Volume Data Besar yang Rutin

Perubahan ini mempunyai pengaruh yang cukup besar, karena komputer dapat beroperasi dengan lebih cepat, lebih tepat dan tidak mengenal lelah. Kalau manusia lelah, maka cenderung akan membuat kesalahan, karena mentalnya melemah (mental fatique). Sedang komputer tidak mempunyai mental, hanya mempunyai metal, sehingga hanya salah kalau komponenya saja yang rusak (metal fatique).

4.      Perubahan Terhadap Ketersediaan Informasi

Perubahan ini mempunyai pengaruh yang cukup besar karena komputer dapat menyediakan informasi pada saat yang dibutuhkan

5.      Perubahan dalam Pengendalian Intern

Dengan diterapkannya komputer, maka pengendalian intern akan mengalami perubahan.

 

End-User Computing

End-user computing yang disingkat dengan EUC adalah Pengguna komputer secara langsung oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang memerlukan computer based solution dengan cepat (Horrison dan Rainer, 1992) Pemanfaatan komputer oleh pemakai (Bodnar, 1996). Raymond (1996) end-user computing adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem oleh pemakai akhir. Pemakai akhir menurut John F. Rockart dan Lauren S. Flannery (1983) dikelompokkan menjadi empat golongan berdasarkan kemampuan komputer mereka, antara lain:

1. Pemakai Akhir Tingkat Menu (menu-level-end-user)

Sebagai pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi (prewritten software) dengan menggunakan menu-menu yang ditawarkan, seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis windows.

2. Pemakai Akhir Tingkat Perintah (command-level-end-user)

Sebagai pemakai akhir mempunyai kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih dari sekedar menu-menu. Para pemakai akkhir ini dapat menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data.

3. Pemakai Akhir Tingkat Programer (end-user programmer)

Sebagai pemakai akhir menggunakan bahasapemrosesan seperti HTML (Hyper Text Markup Language), Visual Basic, Java Script, serta mengembangkan program-program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.

4. Personil Pendukung Fungsional (functional support personnel)

Di sejumlah perusahaan, spesialis informasi adalah anggota unit-unit fungsional dan bukannya di unit jasa informasi. Personil pendukung fungsional ini adalah spesialis informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada manajer fungsional mereka.

 

Faktor Personality

Faktor personality meliputi computer anxiety, computer attitudes, dan math anxiety. Personality disini merefleksikan perasaan individu mengenai komputer dan

penggunaannya (Igbaria dan Pasuraman, 1989). Horrison dan Rainer (1992) membaginya menjadi beberapa tipe keinginan dan sikap yang meliputi:

1. Computer Anxiety

Computer anxiety menunjukkan kecederungan seseorang untuk menjadi susah, khawatir atau ketakutan mengenai penggunaan komputer dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang (Igbaria, 1998). Horrison dan Rainer (1992) mengatakan terdapat dua sikap yang berhubungan dengan computer anxiety yaitu fear dan anticipation. Sebenarnya computer anxiety menunjukkan suatu tipe stress tertentu, karena computer anxiety itu berasosiasi dalam menggunakan komputer dan penolakan terhadap mesin.

2. Computer Attitudes

Pendapat Fishbeir (1967) dalam Roseno (2002) mendefinisikan “attitudes is a mental and state of readiness, organized trough experience exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s respones to all objects and situation which related”.

artinya bahwa sikap merupakan suatu mental dan pengetahuan perasaan yang diperoleh melalui pengalaman yang kadang mendorong adanya respon individual terhadap suatu obyek atau situasi yang berkaitan. Computer attitudes menunjukkan reaksi atau penilaian seseorang terhadap komputer berdasarkan kesenangan atau ketidaksenangannya terhadap komputer. Dengan kata lain secara umum computer attitudes menunjukkan perasaan kesenangan atau ketidaksenangan seseorang terhadap beberapa obyek stimulus (Horrison dan Rainer, 1992), menunjukkan bahwa ada tiga hal atau sikap yang terkait dengan computer attitudes yaitu pessimism, optimism, dan intimidation.

3. Math Anxiety

Math anxiety merupakan ketakutan, kecemasan, dan kekhawatiran yang berhubungan secara khusus dengan matematika (Trisnawati dan Permatasari, 2000). Howard (1986) menemukan suatu hubungan positif antara math performance dengan sikap terhadap komputer. Penelitian lain mengemukakan bahwa math anxiety mempunyai pengaruh langsung dengan computer anxiety dan pengaruh tidak langsung dengan computer attitudes (Igbaria, 1992)

Berdasarkan tujuan mempelajari Sim, dipandang bahwa nilai dari informasi amatlah berharga oleh karena itu harus dikelola dengan baik sebagai seorang wirausaha staff manajemen atau terlebih sebagai manajer, harus dapat menghargai dan mampu mengelola informasi bagi kemajuan perusahaan atau usahanya

Manajer mengelola 5 jenis sumber daya :

1.      manusia

2.      material

3.      mesin

4.      uang

5.      informasi

Sumber daya fisik akan dikelola setelah diperoleh agar saat diperlukan sumber daya tersebut siap digunakan secara maksimal bila perlu digant isebelum sumber daya tersebut menjadi tidak efisien / usang.

Jenis-jenis sumber daya informasi :
1. perangkat keras komputer
2. perangkat linak informasi
3. para spesialis informasi
4. pemakai
5. fasilitas
6. database
7. informasi

Pengelompokan pengguna EUC (End User Computing)

1. Pemakai akhir tingkat menu
2. pemakai akhir tingkat perintah
3. programer pemakai akhir
4. personil pendukung fungsional

Manfaat penerapan EUC:

1 memindahkan sebagian beban kerja pengembangan sistem kepada pemakai
2. mengurangi kesenjangan komunikasi antar pemakai dan spesialisinformasi Resiko  penerapan EUC:
1. sistem yang buruk sasarannya
2. sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya
3. penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien
4. hilangnya integritas data
5. hilangnya keamanan

Elemen-elemen yang diperlukan dalam manajemen Sumber Daya Informasi (IRM)
1. kesadaran bahwa keunggulan kompetitip dapat dicapai melalui sumber daya

informasi yang unggul
2. kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama
3. kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak
4. perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
5. rencana strategis formal untuk sumber daya informasi strategi untuk mendorong dan

mengelola end_user computing.

 

 

 

E. LIMA KOMPONEN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

1. SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI

Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.Tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh system informasi akutansi yang mengumpulkan data dan menjelaskan kegiatan perusahaan, mengubah data tersebut menjadi informasi,serta menyediakan informasi bagi pemakai didalam maupun luar perusahaan.

Pengolahan data (data processing DP) adalah manipulasi atau informasi simbol-simbol seperti angka dan abjad untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Istilah pengolahan transaksi ( transaction processing– TP), makin banyak digunakan untuk menggambarkan pengolahan data yang yang diterapkan pada data bisnis.

1.1 Empat Tugas Dasar SIA :

A  Pengumpulan data : mengolah dan mengumpulkan data yang menjelaskan setiap tindakan internal perusahaan dan transaksi lngkungan perusahaan

B.   Manipulasi data :

a. Pengklasifikasian, Elemen- elemen data tertentu dalam catatan digunakan sebagai kode. Adai bidang computer, kode adalah satu atau beberapa karakter yang digunakan untuk mengidentifikasi dan mengelompokan catatan. Misalnya, suatu catatan gaji mencakup kode-kode yang mengidentifikasi pegawai dll.

b. Penyortiran, Catatan-catatan disusun sesuai urutan tertentu berdasarkan kode atau elemen data lain. Mialnya, file catatan gaji disusun sehingga semua catatan untuk tiap pegawai terkumpul menjadi satu.

c. Penghitungan, Operasi aritmatika dan logika dilaksanakan pada elemen-elemen data untuk menghasilkan elemen-elemen data tambahan. Dalam system gaji misalnya, upah perjam dikalikan dengan jam kerja untuk menghasilkan pendapatan kotor.

d. Pengikhtisaran, terdapat begitu banyak data yang perlu disintesis,atau disarikan menjadi bentuk total,subtotal,rata-rata dan seterusnya.

C. Penyimpanan data, disuatu perusahaan kecil, terdapat ratusan transaksi dan tindakan setiap hari. Tiap tranaksi dijelaskan oleh beberapa elemen data. Seluruh data ini harus disimpan disuatu tempat hingga diperlukan. Dta disimpan pada media penyimpanan sekunder, dan file dapat di integrasikan secara logis untuk membentuk suatu data base. Sedangkan besar data dalam database adalah data akutansi.

D. Penyiapan dokumen, SIA menghasilkan output untuk perorangan dan organisasi baik didalam dan diluar perusahaan.

1.2 Karakteristik SIA

karakteristik pengolahan data yang membedakan SIA dgn subsistem CBIS yang lain :

A. Melaksanakan tugas yang diperlukan: Perusahaan diharuskan oleh undang-undang untuk memelihara catatan kegiatannya,mengolah data, mencapai dan menjaga pengendalian.

B. Berpegang pada prosedur yang relatif standar : Segala jenis organisasi   mengolah datanya dengan cara yang pada dasarnya sama.

C. Menangani data yang rinci : catatan tersebut mentediakan jejek audit yaitu kronologi kegiatan yang dapat ditelusuri dari awal hingga akhir, dan dari akhir ke awal

D. Terutama berfokus histories: Data yang dijelaskan SIA umumnya menjelaskan apa yang terjadi dimasa lampau.

E. Menyediakan informasi pemecahan masalah yang minimal.

1.3  Contoh Sistem Informasi Akuntansi :

Sistem terdistribusi yang digunakan perusahaan distribusi yaitu perusahaan yang mendistribusikan produk dan jasanya ke pelanggan (mis : perusahaan yang berorientasi produk seperti : manufaktur, pedagang besar, pengecer dll).

2. SIM /SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sistem Informasi manajemen adalah salah satu dari lima subsistem utama CBIS. Tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua menejer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. Submit dapar diasarkan pada area fungsional atau tingkatan managemen. Semua sistem informasi fungsional dapat dipandang sebagai suatu system dari berbagai subsistem input,database, dan subsistem output.

2.1 Sejarah SIM

Pada tahun 1960-an, sebagian besar perusahaan besar mengatasi kesulitan penerapan computer awal mereka. Hal itu terasa sulit karena organisasi-organisasi tersebut telah mengumpulkan volume data yang sangat banyak selama bertahun-tahun dan diperlukan banyak usaha untuk menempatkan data dalam bentuk yang dapat diterima computer. Pengetahuan tentang computer dalam perusahan terbatas pada sebagian kecil spesialis informasi yang tidak memiliki pengalaman nyata dalam mngarahkan penerapan melalui langkah-langkah dari hidup system. Pencapaian berlangsung lambat dengan trial and error.

Pada masa-masa sukar itu computer diterapkab dengan cara yang sama seperti keydriven danpuncheed card machine dalam melaksanakan penglahan data, tugas SIA terdefinisikan dengan baik terutama dalam mempengaruhi departemen akuntansi perusahaan.  Penerapan computer pada intinya mengubah tata cara lama kedalam bentuk computer. Krena menejer kurang mengerti menegemen spesialis informasi memutuskan bahwa satu-satunya pemecahan adalah merancang dan menerapkan system yang menghasilkan informasi yang mereka fakir diperlukan menejer.. Setelah itu manajer menggunakan computer .Spesialis informasi padaakhitnya mempelajari dasar-dasar menejemen dan dan cra bekerja dengan menejer dalam merancang system informasi. SIM dirancang ulang sehingga lebih mendekati kebutuhan menejer dan SIM akhirnya menjadi suatu area aplikasi computer yang utama.

2.2 Definisi SIM

A.  Sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi pemakai dengan    kebutuhan yang serupa  (Raymond mcLeod, jr)

  1. Integrasi manusia/mesin guna menyediakan informasi untuk mendukung fungsi operasional manajemen & pengambilan keputusan pada suatu organisasi (Gordon B. Davis)

2.3 Model SIM

Pada gambar 2.0 Database berisi data yang disediakan oleh SIA. Data maupun informasi dimasukan dari lingkungan. Isi database digunakan oleh perangkat lunak yang menghasilkan laporan periodic dan laporan khusus, serta model matematika yang mensimulasikan beragam aspek operasi perusahaan  output perangkat lunak digunakan oleh orang-orang dalam perusahaan yang bertanggung jawab memecahkan masalah perusahaan.

2.4 Elemen-elemen SIM :

Hardware, Software, Prosedur, Database, Model

2.5 Tujuan SIM :

Memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam sub unit organisasional perusahaan (subunit dapat disasarkan pada area fungsional atau tingkatan manajemen).

2.6 SIM dan Pemecahan Masalah

SIM dan subsistem-subsistem organisasinya berkontribusi pada pemecahan masalah pada 2 cara besar:

  1. Sumber daya informasi seorganisasi SIM adalah suatu usaga seorganisasi, untuk menyediakan informasi pemecahan masalah. Sistem tersebut merupakan suatu komitmen formal dari para eksekutif untuk menyediakan computer bagi semua menejer SiM menentukan tingkat pencapaian di area lain – DSS. OA, dan system pakar.
  2. Identifikasi dan Pemahaman Masalah Ide utama dibalik SIM adalah menjaga agar pasokan informasi terus mengalir ke manager. Manajer menggunakan SIM terutama untuk menandai masalah atau mendekati masalah, kemudian memehaminya dengan menentukan lokasi dan penyebabnya.

2.7 Kelemahan SIM

Kelemahan utama SIM adalah tidak mengarah pada kebutuhan khusus dari pemecag masalah perorangan. Sangat sering SIM tidak menyediakan secara tepat informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah setelah masalah itu diidentifikasi dan diketahui.

3.  SPK /SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

 kelem3.1 Definisi :

Sistem komputer yang interaktif yang membantu pembuat keputusan dalam menggunakan & memanfaatkan data & model untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur. Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodic dan khusus, output dari model matematika  dan system pakar .

3.2 Tujuan DSS/ SPK :

A. Memberikan dukungan untuk pembuatan keputusan pada masalah yang semi/tidak terstruktur.

B.  Mendukung penilaian menajer bukan mencoba menggantikannya.

C. Meningkatkan efektifitas manajer dalam pembuatan keputusan & bukan peningkatan efisiennya.[1]

3.3 Pengambilan Keputusan

A. Jenis-jenis keputusan menurut Simon

Menurut Herbert A Simon keputusan terdiri dari:

a.   Keputusan terprogram, bersifat berulang dan rutin hingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo(sebagai sesuatu yang baru) tiapkali terjadi[2]

  1. Keputusan tak terprogram, bersifat baru,tidak terstruktur,dan jarang konsekuen,tidak adametode yang pasti dalam menghadapi masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya,rumit, atau begitu penting sehingga butuh perlakuan yang khusus.[3]

3.4 Tahap-tahap pengambilan keputusan menurut Simon

A. Kegiatan Intelejen, mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki

  1. Kegoatan merancang, menemukan, mengembangkan dan menganalisis berbagai alternative tindakan yang mungkin
  2. Kegiatan merancang, memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
  3. Kegiatan menelaah, menilai pilihan-pilihan yang lalu.

3.5 Konsep DSS ( decision support system) / SPK

Konsep ini dimulai pada akhir tahun 1960-an dengan timesharing computer.  Untuk pertama kalinya seseorang dapat berinteraksilangsung dengan computer tanpa harus melelui spesialis informasi.

Pada tahun 1971,istilah DSS diciptakan oleh G. Antony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya Profesor MIT.[4] Mereka merasa perlunya suatu kerangka kerja untuk mengarahkan aplikasi computer kepada pengambilan keputusan manajemen dan pengembangan apa yang telah dikenal sebagai matrik (gridd).

3.5 Jenis Jenis DSS Menurut Alter[5]

A.  Mengambil elemen-elemen Informasi

  1. Menganalisis seluruh file
  2. Menyiapkan laporan dari berbagai file
  3. Memperkirakan akibat keputusan
  4. Mengusulkan keputusan
  5. Membuat keputusan

3.6 Karakteristik DSS/SPK :

A.  Adaptability

B.  Flexibility

C.  User friendly

D.  Support intelligence

E.  Design

F. Choice

G.  Effectiveness.

3.7 Model DSS/SPK

Gambar 3 data dan informasi dimasukan kedalam data base darilingkungan perusahaan. Database jugaberisi dara yang disediakan oleh SIA. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak.

  1. Perangkat lunak penulisan laporan menghasilkan laporan periodic maupun khusus. Laporan khusus disiapkan sebagai jawaban atas kebutuhan informasi yang takterduga dan berbentuk database query oleh pemakai yang menggunakan quari language dari DBMS atau bahasa computer generasi keempat.
  2. Model matematika menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari system pisik perusahaan, atau berbagai aspek operasinya.
  3. Perangkat lunak GDSS (group decision support system) /system pendukung keputusan kelompok memungkinkan beberapa pemecah masalah,bekerja sama sebagai satu kelompok mencapai solusi.

Gambar 3.0 Model DSS/ SPK

3.8  Tingkatan Teknologi SPK :

A. Specific DSS

Merupakan hardware/software yang memungkinkan seseorang/sekelompok orang pengambil keputusan melakukan analitik terhadap suatu masalah tertentu

B. DSS Generator

Suatu paket hardware/software yang mampu secara cepat & mudah membuat spesifik DSS

C. DSS Tools

Suatu hardware/software yang membantu pembuatan spesifik DSS dan generator DSS.

3.9 Manfaat SPK :

A. Meningkatkan jumlah alternativ yang dipilih

B. Pemahaman yang lebih baik tentng bisnis

C  Respon yang cepat terhadap situasi yang tidak diharapkan

D. Kontrol yang lebih baik.

3.10 PERBEDAAN SIM, SPK, EDP

A. SIM

a.  Fokus pada pengorganisasian informasi dari perusahaan

b.  Alur informasi terstruktur

c.  Aktifitas : tanya tawab & penyusunan laporan

B. SPK

a.  Mengkhususkan pada pengambilan keputusan dari para manajer tingkat atas

b. Menekankan pada fleksibilitas, adaptibilitas & mampu memberi respon dengan cepat

c.  User memiliki kontrol penuh dalam berinteraksi

C. EDP

a.  Fokus pada data

b.  Proses transaksi yang efisien

c.  Mengintegrasi file-file dari pekerjaan sejenis

d.  Membuat ringkasan untuk laporan bagi manajemen.

4. OTOMATISASI KANTOR / OFFICE AUTOMATION / OA

Asal mula otomatisasi kantor terjadi pada tahun 1960-an,ketika IBM menciptakan istilah word processing untuk menjelaskan kegiatan divisi mesin tik listriknys. Pada tahun 1964, IBM mulai memasarkan mesin yang disebut MT/ST. MT/ST merupakan singkatan dari Magnetic tape/Selectric Type writer. Yang merupakan mesin tik selectrik yang  ditempeli unit pita magnetic  menampilkan elemen pentikan bola yang berputar. Saat sektretaris mentik satu huruf, informasi itudisimpat pada pita. Huruf tersebut kemudian dapat ditik berulang kali dari pita.

4.1 Definisi OA :

Semua sistem elektronik formal & informal terutama yang berkaitan dengan komunikasi informasi ke dan dari orang-orang yang berada di dalam maupun di luar perusahaan.

Karakteristik OA

  1. Sistem elektronik Formal dan informal
  2. Komunikasi informasi (memudahkan informasi baik lisan/tulisan)
  3. Orang-orang didalam dan diluar perusahaan

4.2 Pengguna / User Otomatisasi Kantor/ OA

A. Manager, adalah orang yang bertanggung jawab pengelola sumber daya       perusahaan, terutama SDM

  1. Profesional, adalah seseorang yang tidak mengelola orang lain tetapi menyumbangkan keahlian khusus yang membedakan mereka darisekretaris dan pegawai administrative. Contohnya pembeli, wiraniaga, dan assisten staff khusus
  2. Peserta Didik, adalah menejer dan professional (knowledge worker)karena sumbangan mereka p[ada kegiatan pengetahuan.
  3. Sekretaris, bertugas menangani korespondensi, menjawab telepon, dan mengatur jadwal pertemuan.
  4. Pegawai Administratif, (clerical employees) melaksanakan yugas-tugas untuk sekretaris,seperti mengoperasikan mesin photo kopi,menyusun dokumen,menyimpan dokumen,dan mengirim surat.

4.3 Model OA

Pada gambar 4.0  model OA, penggunaan database dibatasi pada isi informasi. Informasi ini dikumpulkan pada system fisik perusahaan pada bagian bawah model seperti halnya SIA mengumpulkan datanya. Informasi berfungsi sebagai input bagi aplikasi OA berbais computer seperti pengolahan kata, surat elektronik, dan konferensi computer.Perhatikan kotak berlabel pemecah masalah laiun berada ditengah garisyang memisahkan perusahaan dengan lingkungan, ini berarti bahwa orang-orang berada di kedua area tersebut

4.4 Fungsi OA adalah :

Untuk memudahkan segala jenis komunikasi baik lisan maupun tulisan & menyediakan informasi yang lebih baik untuk pengambilan keputusan.

4.5 Tujuan Otomatisasi Kantor :

A. penghindaran biaya pendapatan lebih tinggi,

B. pemecahan masalah kelompok

C. sebagai pelengkap

4.6 Aplikasi Otomatisasi Kantor :

A. Word processing (pengolahan kata), adalah penggunaan alat elektronik yang secara otomatis melaksanakan banyak tugas-tugas yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen yang ditik dan dicetak

B. Email : adalah penggunaan jaringan computer yang memungkinkan para pemakai mengirim, menyimpan dan menerima pesan-pesan dengan menggunakan terminal computer dan alat penyimpnan.

C. Voice mail , menyampaikan pesan dengan menggunakan telepon, memerlukan computer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk digital.

D.  Eectronic calendaring, adalah penggunaan jaringan computer untuk menyimpan dan mengambil kalender pertemuan manager

E. Audio conferencing, adalah penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio diantara orang-orang yang tersebar secara geografis dengan tujuan melaksanakan konferensi.

F.  Video conferencing, adalahpenggunaan peralatan televisiuntuk menghubungkan para peserta konferensiyang tersebar secara geografis.

G. Computer conferencing,adalah penggunaan jaringan computer untuk memungkinkan para anggota tim pemecah masalah bertukar informasi mengenai masalah yang sedang dipecahkan.

H. facsimile transmission, adalah penggunaan eralatan khusus yang dapat membaca citra dokumen pada satu ujung saluran komunikasi,dan membuat salinannya diujung yang lain.

I. Video text, adalah penggunaan computer untuk menampilkan pada layer CRT materi narasi dan grafik tersimpan.

J.    Imaging/ pencitraan, adalah penggunaan pngenal karakter seperti optic untuk mengubah catatan-catatan kertas menjadi fopmat digital.

K. Desktop publishing, adalah penggunaan computer untuk menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat mirip dengan yang dihasilkan oleh typesetter.

5. SISTEM PAKAR /ES ( EXPERT SYSTEM)

5.1 Definisi:

ES adalah subset dari kecerdasan buatan ( artificial intellegense) atau AI. Yang berpotensi untuk memperluas kemampuan pemecahan masalah manager melebihi kemampuan normalnya juga sebagai program komputer yang berfungsi seperti manusia, yaitu memberi konsultasi kepada pemakai mengenai cara pemecahan masalah.

Artificial Intellegen

AI (kecerdasan buatan) adalah kegiatan menyediakan mesin seperti computer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang dianggap cerdas jika itu diamati pada manusia.[6]

5.2 Sejarah AI

Tahun 1956, istilah AI dibuat oleh Jhon Mc. Carthy, sebagai tema suatu konferensi yang diadakan di Darmhoth College, pada tahun yang samalhogic theoris di umumkan.Setelah itu muncul GPS( general problem solver) yang dimaksudkan untuk memecahkan segala jenis masalah. Area AImeliputi Jaringan syaraf, sistem persepsi, belajar robotic, perangkat keras AI, pemrosesan bahasa alamiah.

5.3 Model Sistem Pakar

Pada gambar 5.0 model system pakar terdiri dari 4 bagian utama  userinterface, knowledgebase,inference engine, development engine.

  1. User interface, memungkinkan manager untuk memasukan intruksi dan informasi kedalam system pakar dan menerima informasi dari system pakar.
  2. Knowledgebase, memuat fakta-fakta yang menjelaskan area masalah, dan juga teknik menerangkan masalah, yang menjelaskan bagaimana fakta-fakta tersebut cocok satu dengan yang lain dalam urutan yang logis.
  3. Inference Engine, adalah bagian darisistempakar yang melakukan penalaran denganmenggunakan isi knowledgebase berdasarkan urutan tertentu
  4. Depelopmen Engine, digunakan untuk menciptakan system pakar

5.4 Contoh Sistem Pakar

Sebagian besar system pakar dalam bisnis dimuali pada akhir 1980-an. Contoh dari system pakar keuangan adalah system persetujuan kredit yang dikembangkan oleh professor venkat Srinivesan dari Northeastern University, Boston, dan Yong H. Kim dari University of Cincinnati, bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan Fortune 500.

5.5 Keuntungan dan Kerugian Sistem Pakar

A. Keuntungan Sistem  Pakar bagi Manager

  1. mempertimbangkan lebih banyak alternative
  2. menerapkan logika yang lebih tinggi
  3. lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan
  4. solusi yang lebih konsisten

B. Keuntungan system pakar bagi perusahaan

  1. kinerja perusahaan yang lebih baik
  2. mempertahankan pengendalain atas pengetahuan perusahaan.

C. Kerugian Sistem Pakar

  1. tidak dapat menengani pengetahuan yang tidak konsisten
  2. tidak dapat menerapkan penelaian dan intuisi yang kita kenal sebagai unsure
  3. penting dari pemecahan masalah

DAFTAR PUSTAKA

Mc.Leod, R. Jr. 1993. Managemen Information system : A Study of Computer Based Information System (ed. Terjemah Indonesia jilid 1-2) USA: Macmillan.

Kristanto, Andi (2003). Perancangan sistem dan aplikasinya. Jogjakarya: Gava Media.

Siagian P,  Sondang (2008).  Sistem Informasi Managemen. Jakarta: Bumi Aksara.

 

 

 

E.     Pengembangan Sistem Informasi manejemen (SIM)

 

Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk

menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki

sistem yang telah ada.

 

1. Tim Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem tentunya harus didukung oleh personal personal

yang kompeten di bidangnya. Suatu Tim biasanya terdiri dari :

1. Manajer Analis Sistem

2. Ketua Analis Sistem

3. Analis Sistem Senior

4. Analis Sistem Junior

5. Pemrogram Aplikasi Senior

6. Pemrogram Aplikasi Junior

Jumlah personil Tim di atas diperlukan apabila sistem yang akan

dikembangkan cukup besar. Apabila sistem yang akan dikembangkan kecil,

maka personilnya dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan.

 

2. Perlunya Pengembangan Sistem

Sistem lama yang perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena

beberapa hal :

1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem

yang lama. Permasalahan yang timbul dapat berupa :

􀂙 Ketidakberesan sistem yang lama

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang

lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

􀂙 Pertumbuhan organisasi

Kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data

semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru

menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru, karena sistem yang

lama tidak efektif lagi dan tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan

informasi yang dibutuhkan manajemen.

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan

Dalam keadaan persaingan pasar yang ketat, kecepatan informasi atau

efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan

 

Pengembangan Sistem Informasi

Rencana-rencana yang telah disusun untuk meraih kesempatankesempatan

dan peluang-peluang pasar, sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi agar dapat mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.

Adanya instruksi dari pimpinan atau adanya peraturan pemerintah

Penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksiinstruksi

dari atas pimpinan ataupun dari luar organisasi, seperti misalnya

peraturan pemerintah

 

3. Indikator Diperlukannya Pengembangan Sistem

1. Keluhan pelanggan

2. Pengiriman barang yang sering tertunda

3. Pembayaran gaji yang terlambat

4. Laporan yang tidak tepat waktu

5. Isi laporan yang sering salah

6. Tanggung jawab yang tidak jelas

7. Waktu kerja yang berlebihan

8. Ketidakberesan kas

9. Produktivitas tenaga kerja yang rendah

10. Banyaknya pekerja yang menganggur

11. Kegiatan yang tumpang tindih

12. Tanggapan yang lambat terhadap pelanggan

13. Kehilangan kesempatan kompetisi pasar

14. Persediaan barang yang terlalu tinggi

15. Pemesanan kembali barang yang tidak efisien

16. Biaya operasi yang tinggi

17. File-file yang kurang teratur

18. Keluhan dari supplier karena tertundanya pembayaran

19. Tertundanya pengiriman karena kurang persediaan

20. Investasi yang tidak efisien

21. Peramalan penjualan dan produksi tidak tepat

22. Kapasitas produksi yang menganggur

23. Pekerjaan manajer yang terlalu teknis

24. DLL.

 

4. Dengan adanya sistem baru diharapkan terjadi peningkatan dalam

    hal :

1. Kinerja, yang dapat diukur dari throughput dan respon time.

Throughput : jumlah pekerjaan yang dapat dilakukan pada suatu saat

tertentu

Respon time : Rata-rata waktu tertunda di antara dua transaksi.

2. Kualitas informasi yang disajikan

3. Keuntungan (penurunan biaya). Berhubungan dengan jumlah

sumber daya yang digunakan

4. Kontrol (pengendalian)

5. Efisiensi

6. Pelayanan

5. Prinsip Pengembangan Sistem

Prinsip-prinsip pengembangan sistem, adalah :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar

Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal berikut ini :

– Semua alternatif yang ada harus diinvestigasikan

– Investasi yang terbaik harus bernilai

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang baru dilakukan dalam proses

pengembangan sistem

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut

6. Jangan takut membatalkan proyek

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

 

6. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul

permasalahan-permasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap

pemeliharaan sistem, maka perlu dikembangkan kembali suatu sistem untuk

mengatasinya dan proses ini kembali ke proses yang pertama. Siklus ini

disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai

serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem

informasi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sistem

informasi.

 

Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,

yaitu :

a. Perencanaan sistem

b. Analisis sistem

c. Perancangan sistem secara umum / konseptual

d. Evaluasi dan seleksi sistem

e. Perancangan sistem secara detail

f. Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem

g. Pemeliharaan / Perawatan Sistem

Keenam fase siklus hidup pengembangan sistem ini dapat digambarkan

seperti pada Gambar di bawah ini.

 

Gambar 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem

 

a. Fase Perencanaan Sistem

Dalam fase perencanaan sistem :

• Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem

informasi baru yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan

pemakai informasi.

  • Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek

dengan prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.

  • • Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk

mendukung pengembangan sistem.

Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :

  • faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan

kemungkinan berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan

digunakan,

  • faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan

pendukung sistem informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk

setiap proyek yang diusulkan. Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk

menentukan proyek sistem mana yang akan menerima prioritas yang

tertinggi.

Faktor kelayakan (feasibility factors)

Faktor strategis   (strategic factors)

  • Kelayakan teknis
  • Produktivitas
  • Kelayakan ekonomis
  • Diferensiasi
  • Kelayakan legal
  • Manajemen
  • Kelayakan operasional
  • Kelayakan rencana

Suatu sistem yang diusulkan harus layak, yaitu sistem ini harus memenuhi

kriteria-kriteria sebagai berikut :

1 Kelayakan teknis untuk melihat apakah sistem yang diusulkan dapat

dikembangkan dan diimplementasikan dengan menggunakan teknologi

yang ada atau apakah teknologi yang baru dibutuhkan.

2. Kelayakan ekonomis untuk melihat apakah dana yang tersedia cukup

untuk mendukung estimasi biaya untuk sistem yang diusulkan.

3. Kelayakan legal untuk melihat apakah ada konflik antara sistem yang

sedang dipertimbangkan dengan kemampuan perusahaan untuk

melaksanakan kewajibannya secara legal.

4. Kelayakan operasional untuk melihat apakah prosedur dan keahlian

pegawai yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan

atau apakah diperlukan penambahan/pengurangan prosedur dan keahlian.

5. Kelayakan rencana berarti bahwa sistem yang diusulkan harus telah

beroperasi dalam waktu yang telah ditetapkan.

Selain layak, proyek sistem yang diusulkan harus mendukung faktor-faktor

strategis,seperti

6. Produktivitas mengukur jumlah output yang dihasilkan oleh input yang

tersedia. Tujuan produktivitas adalah mengurangi atau menghilangkan

biaya tambahan yang tidak berarti. Produktivitas ini dapat diukur dengan

rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan jumlah unit yang dihasilkan.

7. Diferensiasi mengukur bagaimana suatu perusahaan dapat menawarkan

produk atau pelayanan yang sangat berbeda dengan produk dan

pelayanan dari saingannya. Diferensiasi dapat dicapai dengan

meningkatkan kualitas, variasi, penanganan khusus, pelayanan yang lebih

cepat, dan biaya yang lebih rendah.

8. Manajemen melihat bagaimana sistem informasi menyediakan informasi

untuk menolong manajer dalam merencanakan, mengendalikan dan

membuat keputusan. Manajemen ini dapat dilihat dengan adanya laporanlaporan

tentang efisiensi produktivitas setiap hari.

 

 

b. Fase Analisis Sistem

Dalam fase ini :

  • • Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan

hubungan timbal-balik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi

masalah, tujuan, kebutuhan, prioritas dan kendala-kendala sistem;

ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan estimasi jadwal untuk solusi

yang berpotensi.

  • • Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan

analisis sistem.

  • • Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk

suatu tim proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.

  • • Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan

untuk mengembangkan suatu sistem baru.

  • • Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem

mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang

bersangkutan untuk mencari penyelesaian masalah dan menentukan

kebutuhan pemakai.

  • • Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak

diketahui secara penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk

memungkinkan berlanjutnya siklus hidup pengembangan sistem.

  • • Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan

ini berisi penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui,

tim proyek sistem siap untuk memulai fase perancangan sistem secara

umum. Bila laporan tidak disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan

analisis tambahan sampai semua peserta setuju.

c. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual

 

Arti Perancangan Sistem

– Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem

– Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional

– Persiapan untuk rancang bangun implementasi

– Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk

– Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa

atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

kesatuan yang utuh dan berfungsi

– Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan

 

Tujuan Perancangan Sistem

– Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem

– Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang

terlibat

 

Sasaran Perancangan Sistem

– Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan

– Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan

– Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi,

pelaporan manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan

oleh manajemen, termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan

oleh komputer

– Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masingmasing

komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,

simponan data, metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang,

perangkat keras, perangkat lunak dan pengendalian intern

Dalam fase ini :

  • • dibentuk alternatif-alternatif perancangan konseptual untuk pandangan

pemakai. Alternatif ini merupakan perluasan kebutuhan pemakai. Alternatif

perancangan konseptual memungkinkan manajer dan pemakai untuk

memilih rancangan terbaik yang cocok untuk kebutuhan mereka.

  • • pada fase ini analis sistem mulai merancang proses dengan mengidentifikasikan

Laporan-laporan dan output yang akan dihasilkan oleh

sistem yang diusulkan. Data masing-masing laporan ditentukan. Biasanya,

perancang sistem membuat sketsa form atau tampilan yang mereka

harapkan bila sistem telah selesai dibentuk. Sketsa ini dilakukan pada

kertas atau pada tampilan komputer.

  • • Jadi, perancangan sistem secara umum berarti untuk menerangkan

secara luas bagaimana setiap komponen perancangan sistem tentang

output, input, proses, kendali, database dan teknologi akan dirancang.

Perancangan sistem ini juga menerangkan data yang akan dimasukkan,

dihitung atau disimpan. Perancang sistem memilih struktur file dan alat

penyimpanan seperti disket, pita magnetik, disk magnetik atau bahkan filefile

dokumen. Prosedur-prosedur yang ditulis menjelaskan bagaimana

data diproses untuk menghasilkan output.

 

d. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem

Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk

keputusan investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini

nilai kualitas sistem dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem

dinilai secara hati-hati dan diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi

sistem.

Jika tak satupun altenatif perancangan konseptual yang dihasilkan pada fase

perancangan sistem secara umum terbukti dapat dibenarkan, maka semua

altenatif akan dibuang. Biasanya, beberapa alternatif harus terbukti dapat

dibenarkan, dan salah satunya dengan nilai tertinggi dipilih untuk pekerjaan

akhir. Bila satu alternatif perancangan sudah dipilih, maka akan dibuatkan

rekomendasi untuk sistem ini dan dibuatkan jadwal untuk perancangan

detailnya.

 

e. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional

Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk

perancangan secara konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang

dan dijelaskan secara detail.

Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu

dan laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh

pemakai dan didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input

baik untuk layar dan form-form biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan

didokumentasikan.

Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk

mengubah input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan

secara online atau batch. Macam-macam model dikembangkan untuk

mengubah data menjadi informasi. Prosedur ditulis untuk membimbing

pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja dengan sistem yang sedang

dikembangkan.

Database dirancang untuk menyimpan dan mengakses data. Kendali-kendali

yang dibutuhkan untuk melindungi sistem baru dari macam-macam ancaman

dan error ditentukan. Pada beberapa proyek sistem, teknologi baru dan

berbeda dibutuhkan untuk merancang kemampuan tambahan macam-macam

komputer, peralatan dan jaringan telekomunikasi.

Pada akhir fase ini, laporan rancangan sistem secara detail dihasilkan.

Laporan ini mungkin berisi beribu-ribu dokumen dengan semua spesifikasi

untuk masing-masing rancangan sistem yang terintegrasi menjadi satu

kesatuan. Laporan ini dapat juga dijadikan sebagai buku pedoman yang

lengkap untuk merancang, membuat kode dan menguji sistem; instalasi

peralatan; pelatihan; dan tugas-tugas implementasi lainnya.

Meskipun sejumlah orang telah me-review dan menyetujui setiap komponen

rancangan sistem, review terhadap rancangan sistem secara detail harus

dilakukan kembali secara menyeluruh dan lengkap oleh pemakai sistem dan

personel manajemen, sedangkan profesional sistem mungkin tidak terlibat

dalam kegiatan ini.

Tujuan dilakukannya review secara menyeluruh ini adalah untuk menemukan

error dan kekurangan rancangan sebelum implementasi dimulai. Jika error

dan kekurangan atau sesuatu yang hilang ditemukan sebelum implementasi

sistem, sumber daya yang bernilai dapat diselamatkan dan kesalahan yang

tidak diinginkan terhindari. Setelah semua review secara menyeluruh selesai

dilaksanakan, perubahan-perubahan dibuat dan pemakai dan manajer sistem

menandatangani laporan perancangan secara detail.

 

Alat-alat Perancangan

Alat-alat perancangan menolong profesional sistem untuk membentuk

struktur sistem yang akan memenuhi kebutuhan pemakai selama aktivitas

analisis. Alat-alat perancangan sistem yang digunakan adalah :

􀁽 Spesifikasi proses untuk menjelaskan bagaimana data ditransformasikan

menjadi informasi, seperti Pseudocode, Structure english, dan Tabel

keputusan.

􀁽 Hierachy Plus Input, Process, Output (HIPO) untuk merepresentasikan

hirarki modul-modul program tidak termasuk dokumentasi interface antar

modul.

􀁽 Structure chart untuk merepresentasikan hirarki modul-modul program

termasuk dokumentasi interface antar modul.

􀁽 Diagram Warnier-Orr (W/O) untuk merepresentasikan struktur program

dari gambaran umum sampai detail.

􀁽 Diagram Jackson untuk merepresentasikan struktur program.

f. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem

Pada fase ini :

  • • sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
  • • Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi

sistem baru.

  • • laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu

o rencana implementasi dalam bentuk Gantt Chart atau Program and

 

Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan

o penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah

laporan yang menerangkan tugas penting untuk melaksanakan

implementasi sistem, seperti :

− pengembangan perangkat lunak

− Persiapan lokasi peletakkan sistem

− Instalasi peralatan yang digunakan

− Pengujian Sistem

− Pelatihan untuk para pemakai sistem

− Persiapan dokumentasi

7. Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu

Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke

Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.

Pendekatan Klasik

Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan

Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional

(conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan

sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle.

Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila

mengikuti tahapan pada System Life Cycle.

Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan

Klasik adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit

Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam

mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan

perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh

pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan

alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data

dictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO, bagan

terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan

pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan

teknik-teknik tersebut

2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal

Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan

karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan

kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan

teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung

oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap

dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu

pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.

3. Kemungkinan kesalahan sistem besar

Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk

melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahan

sistem akan menjadi lebih besar.

4. Keberhasilan sistem kurang terjamin

Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil

pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang

sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem

terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital

untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya.

Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan

Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba

menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk

mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.

Pendekatan terstruktur (Structured Approach)

Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik

yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir

dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya

didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan

sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam bukubuku,

maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.

Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk

mengembangkan sistem yang terstruktur.

Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep

yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk

alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan

di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam

mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang

memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahanpermasalahan

yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil

dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan

pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya,

sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan

kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).

Dari Bawah Ke Atas (Bottom-up Approach)

Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level

operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari

perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik ke

level atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi

tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari

bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan

istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan

diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti

datanya.

 

Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach)

Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari

level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai

dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah

selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan

informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun ke

pemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedurprosedur

operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri

pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap

analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang

menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan

keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah

didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.

 

Pendekatan Sepotong (piecemeal approach)

Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi

tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak

memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran

dari kegiatan atau aplikasi itu saja).

 

Pendekatan Sistem (systems approach)

Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi

untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran

organisasi secara global.

 

 

Pendekatan Sistem menyeluruh (total-system approach)

Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh,

sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).

 

Pendekatan Moduler (modular approach)

Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang

sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat

waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)

 

Lompatan jauh (great loop approach)

Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak

menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi,

terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.

Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)

Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasiaplikasi

yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode

berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.

 

Keuntungan pendekatan terstruktur :

1. Mengurangi kerumitan masalah (reduction of complexity).

2. Konsep mengarah pada sistem yang ideal (focus on ideal).

3. Standarisasi (standardization).

4. Orientasi ke masa datang (future orientation).

5. Mengurangi ketergantungan pada disainer (less reliance on artistry).

8. Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur,

konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan, postulat-postulat yang digunakan

oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin lainnya. Metode adalah suatu

cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi

Pengembangan sistem berarti metode-metode, prosedur-prosedur, konsepkonsep

pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat (kerangka pemikiran)

yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Uruturutan

prosedur untuk pemecahan masalah dikenal dengan istilah Algoritma

Metodologi pengembangan sistem adalah metode-metode, prosedurprosedur,

konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat

(dalil) yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi.

Klasifikasi dari metodologi :

 

1. Functional decomposition methodologies

Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam

subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk

dipahami, dirancang dan ditetapkan. Yang termasuk dalam kelompok

metodologi ini adalah :

– HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)

Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)

Information Hiding

 

2. Data Oriented Methodologies

Metodologi ini menekankan pada karakteristik dari data yang akan

diproses. Dikelompokkan ke dalam dua kelas, yaitu :

1. Data flow oriented methodologies, sistem secara logika dapat

digambarkan secara logika dari arus data dan hubungan antar

fungsinya di dalam modul-modul di sistem. Yang termasuk dalam

metodologi ini adalah :

– SADT (Structured Analysis and Design Techniques)

– Composite Design

– SSAD (Structured System Analysis and Design)

2. Data Structured oriented methodologies

Metodologi ini menekankan struktur dari input dan output di sistem.

Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :

– JSD (Jackson’s System Development)

– W/O (Warnier/Orr)

 

3. Prescriptive Methodologies

Yang termasuk dalam metodologi ini adalah :

ISDOS (Information System Design dan Optimization System), merupakan

perangkat lunak yang dikembangkan di University of Michigan. Kegunaan

dari ISDOS adalah mengotomatisasi proses pengembangan sistem

informasi. ISDOS mempunyai dua komponen, yaitu :

1. PSL (Program Statement Language), merupakan komponen utama

dari ISDOS, yaitu suatu bahasa untuk mencatat kebutuhan pemakai

dalam bentuk machine readable form. PSL dirancang sehingga output

yang dihasilkannya dapat dianalisis oleh PSA. PSL merupakan bahasa

untuk menggambarkan sistemnya dan bukan merupakan bahasa

pemrograman prosedural.

2. PSA (Program Statement Analyzer) merupakan paket perangkat lunak

yang mirip dengan kamus data (data dictionary) dan digunakan untuk

mengecek data yang dimasukkan, disimpan, dianalisis dan yang

dihasilkan sebagai output laporan.

 

9. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem

Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya

adalah :

1. HIPO diagram

2. Data flow diagram

3. Structured chart

4. SADT diagram

5. Warnier / Orr diagram

6. Jackson’s diagram

Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat

digunakan disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan,

diantaranya :

1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :

a. Bagan alir sistem (System Flowchart)

b. Bagan alir program (Program Flowchart)

– Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)

– Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)

c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan

alir formulir

d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)

e. Bagan alir proses (Process Flowchart)

f. Gant chart

2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)

3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship

charting) :

a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)

b. Bagan organisasi (Organization chart)

Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem diantaranya :

1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT

(Program Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk

penjadwalan proyek

2. Teknik untuk menemukan fakta (Fact finding technique), yaitu teknik yang

dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan menemukan fakta-fakta

dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Teknik ini diantaranya

adalah

– Wawancara (Interview)

– Persiapan yang dilakukan :

– buat janji pertemuan

– pastikan orang yang akan diwawancarai

– pokok permasalahan

– Pada saat wawancara yang perlu diperhatikan :

– Siapa yang akan diwawancarai

– Pokok permasalahan

– Tanggapan

– Kapan akan bertemu kembali

– Observasi (Observation)

– Daftar pertanyaan (Questionaires)

– Pengumpulan Sampel (Sampling)

3. Teknik analisis biaya/manfaat (Cost Effectiveness Analysis atau Cost

Benefit Analysis) adalah suatu teknik yang digunakan untuk menghitung

biaya yang berhubungan dengan pengembangan sistem informasi

seperti ;

– biaya pengadaan

– biaya persiapan

– biaya proyek

– biaya operasi

serta manfaat yang didapat dari sistem informasi seperti ;

– manfaat mengurangi biaya

– manfaat mengurangi kesalahan

– manfaat meningkatkan kecepatan aktivitas

– manfaat meningkatkan perencanaan dan pengendalian manajemen

4. Teknik untuk menjalankan rapat

Tujuan dari rapat dalam pengembangan sistem diantaranya adalah untuk ;

– mendefinisikan masalah

– mengumpulkan ide-ide

– memecahkan permasalahan-permasalahan

– menyelesaikan konflik-konflik yang terjadi

– menganalisis kemajuan proyek

– mengumpulkan data atau fakta

– perundingan-perundingan

Tahapan pelaksanaan kegiatan ;

– merencanakan rapat

– menjalankan rapat

– menindaklanjuti hasil rapat

5. Teknik Inspeksi / Walkthrough

Proses dari analisis dan desain sistem harus diawasi. Pengawasan ini

dapat dilakukan dengan cara memverifikasi hasil dari setiap tahap

pengembangan sistem. Verifikasi hasil kerja secara formal disebut

dengan Inspeksi (inspection) sedangkan yang tidak formal disebut

Walkthrough.

 

10. Penyebab kegagalan pengembangan sistem :

1. Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem

2. Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan

pemakai

3. Kurang sempurnanya evaluasi kualitas dan analisis biaya

4. Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan

5. Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yg tidak

direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai

6. Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara

7. Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

 

11. Evaluasi

1. Apakah yang dimaksud dengan pengembangan sistem ?

2. Mengapa perlu pengembangan sistem ? Jelaskan !

3. Kriteria apa yang harus dipenuhi sistem sehingga dapat dikatakan layak ?

4. Apa saja prinsip dalam pengembangan sistem yang harus diperhatikan ?

5. Jelaskan langkah-langkah pada siklus hidup pengembangan sistem ?

6. Ada beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, apa saja

pendekatan tersebut, jelaskan.

7. Peralatan apa saja yang dapat digunakan dalam mengembangkan

sistem ? Jelaskan.

8. Sebutkan dan jelaskan metodologi-metodologi pengembangan sistem.

9. Teknik apa saja yang dapat digunakan dalam mengembangkan sistem ?

Jelaskan.

10. Uraikan hal-hal yang bisa menjadi penyebab gagalnya pengembangan

sistem.

Leave a comment

Filed under Uncategorized

Leave a comment